
Kehadiran Wakil Presiden RI di Acara Ulang Tahun Pemimpin Suku Dayak
Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, hadir dalam acara ulang tahun Ketua Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR) Pangalangok Jilah, yang merupakan pemimpin besar pasukan merah dari suku Dayak Kanayatn. Acara ini diselenggarakan di Patih Patinggi, Desa Sepang, Kecamatan Toho, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025. Ini menjadi pertama kalinya Gibran sebagai Wakil Presiden mengunjungi pemimpin besar tersebut.
Kehadiran Gibran ditunggu-tunggu oleh masyarakat setempat dan para tokoh adat. Ia tiba di lokasi menggunakan kemeja safari lengan panjang dan menaiki helikopter dari Pangkalan Udara Supadio, Pontianak. Perjalanan memakan waktu sekitar 30 menit sebelum akhirnya pesawat mendarat di dekat lokasi acara.
Saat turun dari helikopter, Gibran langsung disambut oleh warga setempat yang berpakaian adat Dayak. Ia diberi kalung serta dipakaikan rompi tradisional khas suku Dayak. Prosesi penyambutan ini menunjukkan rasa hormat dan antusiasme masyarakat terhadap kedatangan Wakil Presiden.
Gibran kemudian berjalan menuju lokasi acara. Sepanjang perjalanan, ia disambut dengan teriakan dan antusiasme dari warga. Ia menjawab sapaan dan menyalami para tamu undangan dengan sabar. Beberapa kali, ia juga berfoto bersama warga setempat.
Banyak warga yang datang menggunakan pakaian adat Dayak berwarna merah, mencerminkan kebanggaan mereka terhadap budaya dan identitas suku mereka. Di sekitar panggung acara, Gibran kembali disambut dengan tarian adat Dayak dan dua barongsai berwarna hitam dan putih, yang menambah kesan meriah dan khidmat.
Kedatangan Gibran mendapat sambutan hangat dari seluruh masyarakat setempat. Setiap langkah yang diambilnya selalu diikuti oleh kerumunan warga yang ingin melihat dan berfoto dengannya. Hal ini menunjukkan bahwa kehadiran Wakil Presiden memiliki makna penting bagi masyarakat Dayak di daerah tersebut.
Panglima Jilah menyampaikan rasa syukur atas kedatangan Gibran. Ia mengatakan, "Ini lah wajah-wajah kami orang Dayak, Pak, yang rindu dengan pemimpinnya." Ia juga menyampaikan harapan besar kepada Wakil Presiden untuk membantu membangun daerah mereka. "Kami meminta kesediaan Bapak untuk membangun daerah kami," ujarnya dengan penuh semangat.
Acara ini tidak hanya menjadi momen kebersamaan antara pemimpin negara dan masyarakat adat, tetapi juga menjadi bentuk apresiasi terhadap keberagaman budaya yang ada di Indonesia. Dengan kehadiran Gibran, diharapkan dapat memperkuat hubungan antara pemerintah pusat dan komunitas adat, serta memberikan dorongan untuk pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!