Festival Budaya Dieng 2025, 8 Anak Ikuti Ritual Cukur Rambut Gimbal

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perayaan Budaya Dieng yang Penuh Makna

Dieng Culture Festival (DCF) VX Tahun 2025 akan menjadi momen istimewa bagi masyarakat dan para pengunjung yang hadir. Salah satu acara utama dalam festival ini adalah ritual cukur rambut gimbal yang akan diikuti oleh delapan anak. Ritual ini menjadi bagian dari upaya melestarikan budaya lokal dan menjaga kearifan tradisional.

Puncak acara ritual cukur rambut gimbal akan digelar di kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada hari Minggu, 24 Agustus 2025. Acara ini menarik perhatian banyak pihak, baik warga setempat maupun dari luar kota. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa, Alif Faozi, menyampaikan bahwa peserta ritual tidak hanya berasal dari sekitar Daerah Dieng, tetapi juga ada yang datang dari Batang, Yogyakarta, dan Jakarta.

Alif menjelaskan bahwa kedelapan anak tersebut telah melalui proses asesmen yang ketat dan ditetapkan oleh pemangku adat sebagai peserta ritual. Proses ini dilakukan untuk memastikan bahwa hanya mereka yang layak mengikuti ritual tersebut. Ritual cukur rambut gimbal bukan sekadar acara seremonial, tetapi juga memiliki makna mendalam dalam konteks budaya dan spiritual.

DCF tahun ini mengusung tema "Back To The Culture", yang mencerminkan komitmen untuk kembali memperkuat nilai-nilai budaya lokal. Festival ini berlangsung selama dua hari, yaitu pada Sabtu dan Minggu. Rangkaian acara hari pertama dimulai dengan Aksi Dieng Bersih, diikuti oleh berbagai pentas seni tradisional di venue Arjuna dan Gatotkaca. Malam harinya, akan digelar Orchestra Symphony Dieng dan dilanjutkan dengan penerbangan lampion di lapangan Pandawa.

Pada hari kedua, acara akan dipusatkan pada puncak ritual cukur rambut gimbal. Selain itu, akan ada berbagai pentas seni tradisi dan panggung budaya pada malam harinya. Dalam rangkaian acara ini, masyarakat dan wisatawan dapat merasakan nuansa budaya yang kental serta menikmati berbagai pertunjukan yang menarik.

Salah satu hal yang membuat DCF 2025 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya adalah penggantian pertunjukan Jazz Atas Awan dengan Orchestra Symphony Dieng. Hal ini menunjukkan upaya untuk menghadirkan variasi yang lebih modern namun tetap menjaga esensi budaya lokal.

Selama gelaran DCF 2025, para pengunjung juga dapat menikmati berbagai kuliner lokal yang disajikan di bazar UMKM. Bazar ini diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) Purwokerto bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Banjarnegara. Para pengunjung dapat mencoba berbagai hidangan khas daerah dan mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah di wilayah tersebut.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya lokal. Dengan berbagai acara yang menarik dan informasi yang kaya, DCF 2025 diharapkan mampu memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua peserta dan pengunjung.