Ekonomi Warga Terancam, Jembatan Sungai Toba Ambruk, Mobilitas Terganggu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Ekonomi Warga Terancam, Jembatan Sungai Toba Ambruk, Mobilitas Terganggu

Jembatan Sungai Toba Ambruk, Perekonomian Warga Terancam

Kondisi perekonomian warga di Desa Pisang Jaya dan Desa Kurungan Nyawa II, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan mengalami gangguan berat setelah jembatan Sungai Toba yang menjadi akses utama antara dua desa tersebut ambruk pada hari Kamis (11/9/2025) sore. Kejadian ini memicu penutupan total jalur transportasi yang selama ini digunakan masyarakat untuk membawa hasil pertanian maupun kebutuhan pokok.

Jembatan yang telah berdiri selama lebih dari 12 tahun ini merupakan satu-satunya jalan vital bagi warga. Sejak jembatan roboh, mobilisasi warga hampir terhenti total. Hal ini menyebabkan kesulitan dalam distribusi barang dan aktivitas sehari-hari.

Kepala Desa Pisang Jaya, Suwito, menjelaskan bahwa kerusakan pada pondasi jembatan sudah lama diketahui oleh masyarakat. Menurut informasi dari warga, bagian pinggiran dan dasar jembatan perlahan mengalami pengikisan hingga akhirnya jembatan tidak mampu menahan beban dan roboh.

“Ini adalah satu-satunya jembatan penghubung. Tidak ada alternatif lain. Jadi, ketika jembatan ambruk, aktivitas masyarakat benar-benar terganggu,” ujarnya pada hari Sabtu (13/09/2025).

Menurut Suwito, kejadian ini membuat akses dari Desa Pisang Jaya menuju Desa Kurungan Nyawa I, II, dan III terputus total. Kendaraan seperti motor dan mobil tidak bisa melewati jalur tersebut. Ia berharap pemerintah daerah segera membangun kembali jembatan agar aktivitas ekonomi masyarakat dapat kembali normal.

Peninjauan Anggota DPRD

Menanggapi situasi ini, Anggota DPRD Kabupaten OKU Timur, Edi Kurniansah, langsung melakukan peninjauan ke lokasi jembatan. Ia menilai bahwa pembangunan jembatan sebelumnya tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, konstruksi jembatan kurang kuat karena minimnya penguatan struktur, seperti penggunaan besi yang besar.

“Jalan ini sering dilewati truk bermuatan 10 ton hasil bumi. Namun, saya melihat tidak ada penguatan konstruksi yang memadai. Bahkan, besi penyambung ke badan jalan pun tidak ada. Jadi, kualitas pembangunan jembatan memang lemah sejak awal,” ujar Edi.

Ia berjanji akan segera menyampaikan temuan ini kepada Bupati OKU Timur agar pembangunan jembatan segera ditindaklanjuti. “Ini jalur utama masyarakat. Saya meminta Dinas PUTR segera membangun ulang jembatan, tetapi kualitasnya harus diperhatikan agar kejadian seperti ini tidak terulang,” tegasnya.

Dampak Ekonomi yang Luas

Robohnya jembatan Sungai Toba bukan hanya masalah infrastruktur, tetapi juga berdampak signifikan terhadap perekonomian ribuan warga. Setiap musim panen, truk-truk pengangkut hasil bumi dari Desa Pisang Jaya dan Kurungan Nyawa melewati jalur ini. Kini, seluruh akses distribusi terhenti.

Bagi masyarakat desa, jembatan tersebut ibarat urat nadi. Tanpa jembatan, hasil bumi terancam tidak bisa dipasarkan, harga kebutuhan pokok bisa melonjak, dan mobilitas sosial warga terhambat.

“Kalau panen tiba, semua hasil bumi lewat sini. Jadi, robohnya jembatan ini bukan masalah kecil, ini soal ekonomi warga,” tambah Edi.

Harapan kini tertuju pada pemerintah daerah agar segera merespons cepat, membongkar sisa jembatan lama, dan membangun kembali dengan kualitas konstruksi yang lebih kokoh. Bagi warga Pisang Jaya dan Kurungan Nyawa, jembatan Sungai Toba bukan sekadar penghubung desa, melainkan jantung kehidupan sehari-hari.