Ekonomi Berbasis Wisata: BI Bantu UMKM Banjarnegara Naik Kelas di Festival Budaya Dieng

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Peran Bank Indonesia dalam Mendukung Perekonomian Lokal

Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto kembali menunjukkan dukungan nyata terhadap pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan melalui partisipasi aktif dalam Dieng Culture Festival (DCF) XV Tahun 2025 yang berlangsung pada tanggal 23-24 Agustus. Dengan hadirnya KPw BI, festival ini tidak hanya menjadi ajang budaya tetapi juga sebagai wadah untuk memperkenalkan produk-produk lokal kepada masyarakat luas.

Deputi Kepala KPw BI Purwokerto, Mahdi Abdillah, menjelaskan bahwa Bank Indonesia menyediakan area khusus bagi UMKM binaan BI dan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara. Pada festival tahun ini, sebanyak 32 UMKM terlibat, termasuk 14 UMKM lokal dan 18 UMKM lainnya. Delapan di antaranya bergerak di sektor kopi, yang menunjukkan potensi besar dari industri kopi lokal.

Kolaborasi untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan

Kehadiran Bank Indonesia dalam event ini merupakan bagian dari kolaborasi erat dengan Pemkab Banjarnegara serta Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa. Tujuan utamanya adalah mendorong keberlanjutan pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata dan UMKM. DCF pun dianggap sebagai platform strategis untuk memperkenalkan produk UMKM tidak hanya kepada masyarakat lokal dan nasional, tetapi juga hingga ke pasar internasional.

Selain itu, Bank Indonesia juga memperkenalkan digitalisasi pembayaran melalui QRIS di area festival. Edukasi mengenai sistem kebanksentralan, kampanye Cinta Bangga Paham Rupiah, perlindungan konsumen, serta literasi penggunaan QRIS dilakukan secara langsung. Booth Bank Indonesia menjadi tempat bagi UMKM untuk memamerkan produk sekaligus memberikan kemudahan transaksi digital bagi pengunjung.

Harapan dan Target yang Diharapkan

Mahdi berharap dukungan ini dapat memperluas akses pasar UMKM, meningkatkan literasi pembayaran digital, dan memberikan efek positif terhadap perekonomian daerah. DCF 2025 juga menandai akhir dari program QRIS Jelajah Indonesia (QJI) Purwokerto yang melibatkan 10 tim dalam misi literasi digital di kawasan Candi Arjuna, bertepatan dengan ritual cukur rambut gimbal.

Program QJI dirancang untuk memperkuat penerimaan QRIS dan memperkokoh ekosistem pembayaran digital lewat kompetisi, edukasi, dan kampanye literasi keuangan yang menggabungkan kreativitas digital dan kearifan budaya lokal.

Data Transaksi QRIS yang Menggembirakan

Selama semester pertama 2025, transaksi QRIS di wilayah Banyumas Raya mencapai Rp3,26 triliun dengan lebih dari 34 juta transaksi, tumbuh lebih dari 150 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan peningkatan minat masyarakat terhadap metode pembayaran digital.

Meski penyelenggaraan DCF tahun ini lebih singkat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Mahdi optimistis dampak ekonomi bagi daerah tetap positif. Festival ini membuktikan bahwa pariwisata dan UMKM bisa saling mendukung dalam membangun perekonomian lokal.

Pengalaman Pelaku UMKM

Salah satu pelaku UMKM, Tina, merasa senang berpartisipasi dalam DCF dengan menjual berbagai makanan dan minuman tradisional khas Banjarnegara seperti wedang ronde, dawet ayu, tahu goreng tepung, dan tempe kemul. Kegiatan ini juga menjadi kesempatan untuk memperkenalkan kuliner lokal kepada pengunjung festival sekaligus meningkatkan penghasilan. Dengan adanya DCF, UMKM memiliki ruang untuk menampilkan potensi mereka dan menjangkau lebih banyak pelanggan.