Ekonom: Revolusi AI Mengancam dan Membuka Peluang Karier Generasi Z

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kecerdasan Buatan dan Dampaknya pada Generasi Z

Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kerja kini semakin masif, dan hal ini mulai menimbulkan kekhawatiran di kalangan pekerja, terutama generasi Z. Mereka yang bekerja di bidang teknologi disebut sebagai kelompok paling rentan terhadap perubahan yang diakibatkan oleh adopsi AI. Ekonom senior dari Goldman Sachs, Joseph Briggs, menyatakan bahwa revolusi AI saat ini berada di ambang peluang sekaligus ancaman nyata bagi Gen Z.

Briggs menekankan bahwa para pekerja Gen Z di bidang teknologi memiliki risiko tinggi untuk digantikan oleh teknologi. Meskipun adopsi AI di lingkungan perusahaan global masih dalam tahap awal pada tahun 2025, dampaknya sudah terasa jelas. Data dari Goldman Sachs menunjukkan bahwa tingkat pengangguran di kalangan orang berusia 20 hingga 30 tahun meningkat sekitar 3 poin persentase sejak awal tahun ini. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pekerja senior atau profesional di sektor lain.

Selain itu, jumlah lowongan kerja untuk posisi pemula di sektor teknologi di Amerika Serikat (AS) turun sebesar 35 persen sejak 2023 lalu. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan akan tenaga kerja di bidang teknologi juga mengalami penurunan. Namun, meski ada ancaman, Gen Z juga menemukan peluang baru dari revolusi AI.

Salah satu strategi yang dilakukan oleh Gen Z adalah mengikuti pelatihan intensif atau mengambil sertifikasi teknologi tertentu. Mereka sadar bahwa untuk tetap relevan di pasar kerja, keterampilan mereka harus terus ditingkatkan. Selain itu, semakin banyak Gen Z yang memilih jalur kewirausahaan. Dengan modal keterampilan digital yang dimiliki, mereka mencoba membangun usaha sendiri agar tidak terlalu bergantung pada perusahaan besar.

Namun, tidak semua Gen Z merasa optimis. Banyak dari mereka merasa pesimistis karena revolusi AI yang berlangsung cepat bisa semakin menyulitkan mereka membangun karier jangka panjang di sektor teknologi. Briggs menegaskan bahwa Gen Z perlu menyikapi AI bukan hanya sebagai inovasi, tetapi juga sebagai tantangan besar yang akan menentukan arah masa depan karier mereka.

Tantangan dan Peluang yang Dihadapi Gen Z

Berikut beberapa tantangan dan peluang yang dihadapi Gen Z akibat perkembangan AI:

  • Tantangan:
  • Tingkat pengangguran yang meningkat di kalangan usia 20-30 tahun.
  • Penurunan jumlah lowongan kerja untuk posisi pemula di sektor teknologi.
  • Risiko digantikan oleh teknologi dalam pekerjaan yang sebelumnya dianggap aman.

  • Peluang:

  • Kesempatan untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi teknologi.
  • Peningkatan kesadaran akan pentingnya keterampilan digital.
  • Kemungkinan untuk membangun usaha sendiri melalui keterampilan digital.

Gen Z kini dihadapkan pada situasi yang kompleks. Mereka harus siap menghadapi perubahan yang cepat sambil tetap memperkuat kompetensi diri. Revolusi AI bukan lagi sekadar tren, tetapi telah menjadi bagian tak terhindarkan dari dunia kerja. Bagi Gen Z, ini menjadi momen penting untuk menentukan arah karier mereka di masa depan.