Dukung Literasi Keuangan, Airlangga Ajak Muda Tabung

Upaya Pemerintah dan OJK dalam Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

Pemerintah bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya dalam hal pemahaman dan praktik menabung. Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR), yang bertujuan untuk memastikan setiap pelajar memiliki rekening tabungan. Program ini menjadi langkah penting dalam membentuk generasi muda yang lebih sadar akan manfaat menabung.

Generasi Z dan Generasi Alpha, yang dikenal sebagai generasi digital, memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam sektor keuangan digital. Mereka bisa menjadi talenta, pelaku usaha, atau konsumen yang cerdas. Dengan kemampuan teknologi yang dimiliki, mereka dapat mengakses layanan keuangan secara lebih mudah dan efisien.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI), menyampaikan bahwa menabung adalah kebiasaan yang sangat baik. Menurutnya, menabung membantu seseorang mempersiapkan diri untuk kebutuhan mendadak di masa depan. Selain itu, ia menekankan bahwa pelajar yang cerdas biasanya juga melakukan tabungan yang bijak.

“Saving itu selalu baik. Menabung itu selalu baik, karena kita tidak tahu ada kebutuhan dadakan ke depan. Sehingga bersiap untuk hal yang darurat atau emergency. Selain itu juga tentu sepanjang adik-adik terus belajar, biasanya smart student itu selalu melakukan smart saving. Jadi pelajar cerdas, cerdas untuk menabung,” ujarnya dalam acara Puncak Hari Indonesia Menabung dan Bulan Literasi Keuangan 2025 di Gedung Dhanapala, Jakarta.

Airlangga juga memberikan peringatan kepada para pelajar untuk selalu memastikan bahwa bank atau aplikasi keuangan yang digunakan sudah resmi dan diawasi oleh OJK. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan dan kepercayaan dalam pengelolaan uang.

Dalam acara tersebut, Airlangga melakukan dialog interaktif dengan pelajar SD, SMP, SMA, dan mahasiswa. Ia memberikan apresiasi kepada mereka yang telah mulai menabung serta berani berwirausaha di lingkungan sekolah maupun kampus.

“Saya apresiasi pelajar yang sudah mulai berjualan. Dan saya apresiasi tadi semuanya strict. Jadi artinya dibayar dulu baru barangnya dikirim. Ini luar biasa. No tolerance untuk berdagang. Nah saya rasa itulah ekonomi kita bisa bergerak kalau semuanya melakukan kegiatan ekonomi. Jadi mulai dari menabung, spending, dan berjualan,” katanya.

Kegiatan menabung tidak hanya bermanfaat bagi pribadi, tetapi juga menjadi bagian dari sistem keuangan yang ikut membangun ekonomi bangsa. Dalam dialog dengan pelajar, Airlangga melihat bahwa mereka tidak hanya menabung, tetapi juga melakukan pengeluaran dan berwirausaha.

“Tadi dalam dialog dengan pelajar, pertama mereka menabung, kedua mereka melakukan spending, belanja, dan yang ketiga yang menarik, mereka beberapa itu sudah melakukan jualan. Mereka apakah menjual produk orang tuanya, apakah dengan inisiatif sendiri membeli alat tulis, dan juga peralatan yang dibutuhkan oleh pelajar yang lain. Jadi entrepreneurship-nya itu tumbuh,” pungkasnya dalam sesi doorstop di hadapan sejumlah media.