
Peringatan Gubernur Jawa Barat terhadap Pembangunan di Kawasan Bandung Utara
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan peringatan keras kepada pemerintah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Bandung Barat untuk tidak lagi memberikan izin pembangunan di Kawasan Bandung Utara (KBU). Langkah ini diambil sebagai upaya mitigasi terhadap peningkatan aktivitas Sesar Lembang yang semakin mengkhawatirkan.
Dedi menegaskan bahwa kawasan-kawasan dengan potensi bencana sesar lembang harus dihindari dari segala bentuk pembangunan. Pernyataan ini disampaikan setelah ia mengisi seminar nasional di Kampus Unpad Koesoemaatmadja, Jalan Dipatiukur, Bandung, pada Jumat (22/8).
Menurut Dedi, langkah mitigasi yang saat ini sangat penting adalah pengumpulan data di wilayah-wilayah rawan. Salah satu aspek penting adalah memastikan alur logistik dalam situasi darurat bila terjadi bencana.
“Saya sudah memerintahkan Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat untuk segera membuat simulasi bila terjadi bencana akibat Sesar Lembang,” ujarnya. Simulasi ini direncanakan dilakukan dalam waktu dekat.
Selain itu, Dedi juga menekankan pentingnya kesediaan warga untuk direlokasi sebagai bagian dari strategi mitigasi bencana. Ia bertanya, apakah masyarakat siap dipindahkan sebelum bencana terjadi.
“Apakah warga kita mau dipindahkan sebelum bencana terjadi?” tanyanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya peningkatan aktivitas kegempaan Sesar Lembang sejak 24 Juli 2025. Aktivitas ini terutama terjadi pada segmen Cimeta, yang berada di sebelah barat.
Kepala Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebutkan bahwa para ahli selalu mengingatkan akan bahaya yang bisa ditimbulkan oleh Sesar Lembang. Menurutnya, tindakan nyata dalam mitigasi bencana adalah memastikan bangunan aman dan tahan gempa. Hal ini meliputi struktur kuat dengan besi tulangan serta mengikuti aturan bangunan tahan gempa (building code).
Daryono juga menyarankan masyarakat agar lebih siap dalam menata interior rumah agar tidak membahayakan selama gempa terjadi. Selain itu, ia menyarankan agar perabotan dan furnitur dalam rumah dapat digunakan sebagai tempat berlindung saat gempa.
“Juga penting untuk menyiapkan diri dengan latihan cara melindungi diri selama terjadi gempa,” katanya, Minggu (17/8).
Langkah-Langkah Mitigasi Bencana yang Harus Dilakukan
Untuk meminimalisir risiko bencana akibat Sesar Lembang, beberapa langkah penting harus segera diambil:
- Pengumpulan Data: Memperkuat sistem pemantauan dan pengumpulan data di daerah rawan bencana.
- Simulasi Bencana: Melakukan simulasi bencana secara berkala untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dan pihak terkait.
- Pemetaan Wilayah Rawan: Mengidentifikasi kawasan yang memiliki potensi bahaya tinggi dan menghindari pembangunan di sana.
- Peningkatan Kesadaran Masyarakat: Memberikan edukasi tentang cara menghadapi gempa dan persiapan darurat.
- Perbaikan Struktur Bangunan: Memastikan semua bangunan di kawasan rawan memenuhi standar tahan gempa.
- Relokasi Warga: Mempersiapkan rencana relokasi bagi warga yang tinggal di zona bahaya jika diperlukan.
Langkah-langkah ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi risiko bencana, tetapi juga untuk menjaga keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar Sesar Lembang. Dengan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat, potensi bencana dapat diminimalkan secara signifikan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!