Dalang Pembunuhan Kepala Cabang BRI Ternyata Punya Bisnis Aplikasi Bimbel Online dan Teknologi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kasus Pembunuhan Kepala Cabang BRI, Dwi Hartono Ditangkap

Kasus pembunuhan yang menimpa Muhammad Ilham Pradipta, Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, terus menjadi perhatian masyarakat. Polisi berhasil mengungkap pelaku utama di balik kejahatan ini, yaitu Dwi Hartono (DH), seorang pebisnis yang ternyata memiliki bisnis di bidang teknologi dan pendidikan. Penangkapan ini memperkuat tren pengungkapan kasus kriminal yang melibatkan tokoh dengan latar belakang tak terduga.

Dwi Hartono, Pebisnis Teknologi yang Jadi Tersangka

Dwi Hartono ditetapkan sebagai tersangka bersama tiga rekan lainnya, yaitu YJ, C, dan AA, dalam kasus penculikan dan pembunuhan terhadap Ilham. DH dikenal memiliki dua perusahaan, yakni PT Hartono Mandiri Makmur dan PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (DAI) yang menyediakan platform bimbingan belajar online bernama Guruku. Perusahaan ini berlokasi di rumah mewah DH di Kompleks Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor. Bahkan, logo Guruku terpampang jelas di depan rumah tersebut. Menurut tetangga, rumah ini sering dikunjungi tamu bisnis dan karyawan DH.

Guruku, Aplikasi Pendidikan Buatan Tersangka

Guruku adalah aplikasi pendidikan nonformal yang menyediakan layanan bimbingan belajar untuk pelajar, pelatihan guru, serta program pembelajaran bisnis untuk UMKM. Selain itu, PT Hartono Mandiri Makmur milik DH bergerak di bidang pengembangan perangkat lunak. Namun, salah satu situs terkait usaha DH disebut tidak dapat diakses lagi setelah kabar penangkapannya beredar.

Seorang rekan DH, Dwi Tanto, mengaku kaget mendengar DH terlibat dalam kasus pembunuhan. Ia menyebut DH kerap membicarakan bisnis pendidikannya dan jarang terlibat dalam masalah pribadi. Tanto bahkan sempat datang ke rumah DH untuk memastikan kabar tersebut, namun menurut asisten rumah tangga, DH sedang berada di luar kota pada saat itu.

Penangkapan Para Pelaku

Penangkapan DH dan kelompoknya dilakukan oleh Subdit Jatanras Polda Metro Jaya pada Sabtu, 23 Agustus 2025 di Solo, Jawa Tengah. Sementara itu, pelaku berinisial C ditangkap sehari kemudian di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Sebelumnya, polisi juga telah menangkap empat orang eksekutor penculikan di beberapa lokasi, termasuk Jakarta Pusat dan NTT. Salah satu pelaku bahkan ditangkap di bandara saat hendak melarikan diri keluar daerah.

Kronologi Penculikan dan Pembunuhan

Muhammad Ilham Pradipta diculik pada 20 Agustus 2025 di area parkir kantor pusat PT Lotte Mart Indonesia, Ciracas, Jakarta Timur. Esok harinya, ia ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan. Tangan dan kakinya terikat, sementara bagian wajah dililit lakban. Fakta ini memperkuat dugaan bahwa penculikan sudah direncanakan secara matang oleh para pelaku.

Motif dan Gaya Hidup Tersangka

Polisi masih mendalami motif di balik aksi pembunuhan ini. Beberapa dugaan mengarah pada persoalan bisnis dan utang. Dwi Hartono dikenal memiliki gaya hidup mewah dengan kepemilikan rumah besar dan usaha yang cukup dikenal di kalangan pengusaha pendidikan digital. Namun, sejumlah informasi menyebutkan jika bisnisnya belakangan mulai mengalami masalah keuangan. Hal ini kemungkinan menjadi salah satu latar belakang mengapa ia terjerat kasus kriminal besar. Aparat kepolisian menegaskan penyidikan masih berjalan untuk mengungkap sepenuhnya motif dan aktor lain yang mungkin terlibat.

Dampak Kasus Bagi Dunia Pendidikan Digital

Terungkapnya nama besar Guruku dalam kasus ini membuat sejumlah pihak khawatir akan citra dunia pendidikan digital di Indonesia. Beberapa pengamat menilai, kasus kriminal yang menyeret pemilik aplikasi pendidikan bisa merusak kepercayaan publik. Meski demikian, layanan bimbel online tersebut diyakini masih beroperasi, meskipun aktivitasnya menurun sejak penangkapan sang pendiri.