Catat! 5 Bahaya Makan Seafood yang Harus Diketahui

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Manfaat dan Risiko Konsumsi Seafood yang Perlu Diperhatikan

Seafood sering menjadi pilihan favorit bagi banyak orang karena rasanya yang lezat dan kandungan gizinya yang tinggi. Mulai dari udang bakar, kepiting saus padang, hingga sushi yang menggugah selera, hidangan laut ini memang sangat menarik. Namun, di balik kelezatannya, seafood juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan.

Kandungan Gizi yang Baik untuk Tubuh

Seafood merupakan sumber protein berkualitas tinggi, serta mengandung omega-3 yang bermanfaat untuk kesehatan jantung dan otak. Selain itu, terdapat mineral penting seperti selenium, zinc, dan vitamin B12 yang berperan dalam menjaga fungsi tubuh. Meskipun demikian, konsumsi yang berlebihan atau cara pengolahan yang tidak tepat dapat membawa dampak negatif.

Lima Risiko Utama yang Perlu Diwaspadai

1. Keracunan Merkuri

Salah satu bahaya utama dari seafood adalah keracunan merkuri. Logam berat ini bisa masuk ke dalam laut melalui polusi industri. Ikan besar seperti hiu, tuna, dan ikan pedang memiliki kadar merkuri yang lebih tinggi karena berada di puncak rantai makanan. Konsumsi berlebihan dapat merusak sistem saraf, terutama pada wanita hamil dan anak-anak yang rentan terhadap paparan merkuri.

2. Kontaminasi Mikroba

Seafood yang dikonsumsi mentah, seperti sashimi atau tiram segar, berisiko tinggi terpapar mikroba berbahaya. Bakteri seperti Salmonella dan Vibrio, serta virus seperti Norovirus, bisa menyebabkan keracunan makanan. Gejalanya termasuk diare, muntah, dan sakit perut. Jika tidak segera ditangani, infeksi ini bisa berakibat serius, terutama bagi orang dengan daya tahan tubuh rendah.

3. Alergi Makanan Laut

Alergi makanan laut termasuk salah satu jenis alergi yang paling umum. Reaksi bisa berupa gatal-gatal, bengkak, hingga anafilaksis yang bisa mengancam jiwa. Jenis seafood yang sering menyebabkan alergi antara lain udang, kepiting, lobster, dan kerang-kerangan.

4. Parasit dalam Ikan

Seafood mentah juga bisa mengandung parasit seperti cacing Anisakis. Jika ikan yang terinfeksi dimakan tanpa dimasak sempurna, parasit ini bisa menginfeksi tubuh manusia. Gejala yang muncul antara lain sakit perut hebat, mual, dan muntah.

5. Polusi dan Kontaminan Kimia

Lautan juga tercemar oleh bahan kimia berbahaya seperti dioksin dan PCB. Bahan-bahan ini bisa menumpuk di tubuh ikan dan kemudian berpindah ke tubuh manusia saat mengonsumsinya. Paparan jangka panjang meningkatkan risiko penyakit kronis seperti gangguan hati dan kanker.

Tips Aman Menikmati Seafood

Meski ada risiko, Anda tidak perlu menghindari seafood sepenuhnya. Berikut beberapa tips untuk tetap aman:

  • Pilih ikan kecil atau sedang untuk mengurangi risiko merkuri.
  • Pastikan seafood dimasak hingga matang sempurna.
  • Batasi konsumsi makanan laut mentah seperti sushi atau tiram segar.
  • Perhatikan tanda-tanda alergi setelah makan seafood, terutama jika baru pertama kali mencoba.
  • Konsumsi secukupnya agar manfaat lebih terasa dibanding risikonya.

Seafood tetap bisa menjadi menu sehat dan lezat jika dikonsumsi dengan bijak. Jadi, sebelum menyantap sepiring udang bakar atau sashimi favorit, pastikan Anda sudah memahami risiko dan cara aman menikmatinya.