BSI Miliki 6,3 Juta Rekening Tabungan Haji, Kumpulkan 61 Persen Dana Murah

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

BSI Memimpin Pengelolaan Tabungan Haji Nasional

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memiliki 6,3 juta rekening tabungan haji yang tercatat di sistemnya. Angka ini menunjukkan dominasi BSI dalam pengelolaan tabungan haji nasional sekaligus memperkuat posisi bank syariah dalam menghimpun dana murah. Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikumpulkan melalui tabungan dan rekening sehari-hari kini mencapai 61 persen dari total DPK.

Direktur Utama BSI, Anggoro Eko Cahyo, menyampaikan bahwa tabungan haji menjadi fokus utama BSI sebagai bank syariah untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam mempersiapkan dana haji. "Kami berkolaborasi dengan Kementerian Sekretariat Negara untuk mendorong penetrasi layanan keuangan syariah secara komprehensif," ujarnya di Jakarta pada Sabtu (13/9/2025).

Salah satu langkah awal yang dilakukan BSI bersama Kementerian Sekretariat Negara adalah penerapan layanan payroll sebagai pintu masuk keuangan syariah, terutama bagi pegawai. Melalui payroll, nasabah lebih mudah mengatur arus kas sekaligus menyiapkan dana tabungan hajinya.

Hingga saat ini, BSI telah mengelola lebih dari 1,2 juta rekening payroll. Nasabah berasal dari berbagai sektor seperti BUMN, ASN, kementerian/lembaga, hingga sektor swasta. Dalam hal layanan, BSI menempati posisi ketiga bank nasional terbesar dalam pembayaran gaji aparatur sipil negara (ASN).

Payroll juga menjadi akses untuk berbagai produk keuangan lain, termasuk pembiayaan konsumer, tabungan emas, cicil emas, investasi syariah, hingga Mitraguna Haji Khusus. Bagi ASN, BSI memberikan kemudahan tambahan seperti gratis biaya transfer antarbank, pembiayaan multiguna, dan program pembiayaan emas.

Selain itu, BSI juga menawarkan tabungan wadiah bebas biaya administrasi bulanan. Masyarakat hanya perlu menyetor Rp 100 ribu untuk membuka rekening, sehingga lebih efisien dan terjangkau bagi calon jemaah haji.

"Langkah ini bertujuan mendorong masyarakat mempersiapkan dana haji dengan baik, khususnya segmen nasabah pegawai dengan pendapatan tetap yang bisa dioptimalkan melalui payroll," kata Anggoro.

Pengelolaan payroll turut berkontribusi pada pertumbuhan DPK BSI. Pada Maret 2025, DPK BSI mencapai Rp 319,34 triliun, naik 7,40 persen dibandingkan periode Maret 2024 yang sebesar Rp 297,33 triliun. Dari total tersebut, tabungan menyumbang 42 persen, sementara tabungan wadiah berkontribusi 40 persen dari total tabungan.

"Di tengah kondisi likuiditas yang kompetitif, payroll menjadi langkah efektif untuk mengelola DPK secara terkontrol, aman, dan berkelanjutan. Selain itu, dari sisi profil risiko yang sehat dan terukur saat nasabah melakukan pembiayaan," ujar Anggoro.

Strategi BSI dalam Pengembangan Layanan Keuangan Syariah

BSI tidak hanya fokus pada tabungan haji, tetapi juga terus mengembangkan berbagai layanan keuangan syariah yang dapat diakses oleh masyarakat luas. Salah satu strategi utamanya adalah memperluas akses layanan melalui payroll, yang menjadi titik awal bagi nasabah untuk mengelola keuangan mereka secara lebih efisien.

Dengan adanya payroll, nasabah dapat lebih mudah mengatur anggaran harian dan menyiapkan dana tabungan. Hal ini sangat penting, terutama bagi para pegawai yang memiliki penghasilan tetap. BSI juga menawarkan berbagai produk pendukung seperti pembiayaan multiguna dan tabungan emas, yang semakin memperluas pilihan layanan keuangan syariah.

Selain itu, BSI juga berkomitmen untuk memberikan layanan yang terjangkau dan ramah pengguna. Misalnya, tabungan wadiah yang bebas biaya administrasi bulanan membuat masyarakat lebih mudah mengakses layanan perbankan syariah tanpa khawatir akan biaya tambahan.

Dalam menjalankan strategi ini, BSI juga bermitra dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta untuk memastikan layanan yang diberikan dapat mencapai masyarakat secara luas. Kolaborasi ini membantu mempercepat penetrasi layanan keuangan syariah di berbagai kalangan masyarakat.

Pertumbuhan DPK BSI yang Signifikan

Pertumbuhan DPK BSI mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan perbankan syariah yang disediakan. DPK yang terus meningkat menunjukkan bahwa BSI berhasil mengelola dana masyarakat secara efektif dan berkelanjutan.

Dari total DPK, sebagian besar berasal dari tabungan dan tabungan wadiah, yang merupakan dua sumber utama dana murah. Kombinasi antara tabungan haji dan layanan lainnya memberikan stabilitas keuangan yang kuat bagi BSI.

Selain itu, BSI juga berupaya memperkuat profil risiko dengan memberikan layanan pembiayaan yang terukur dan sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini membantu memastikan bahwa nasabah mendapatkan layanan yang aman dan sesuai dengan nilai-nilai keuangan syariah.

Dengan strategi yang terarah dan kolaborasi yang kuat, BSI terus memperkuat posisinya sebagai bank syariah terdepan di Indonesia. Keberhasilan dalam mengelola dana murah dan memberikan layanan keuangan syariah yang komprehensif menjadi bukti bahwa BSI mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan layanan perbankan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.