
Kehadiran Duta Mall Membawa Perubahan di Palangka Raya
Kehadiran Duta Mall di Palangka Raya, khususnya di Jalan Adonis Samad, menarik perhatian banyak orang. Selain bangunan yang megah dan modern, mall ini juga memberikan harapan baru bagi masyarakat setempat, terutama warga dan anak muda.
Di seberang lokasi pembangunan mall tersebut, Anin, pemilik warung sederhana, tampak antusias melihat perkembangan di kawasan itu. Warung miliknya menjual berbagai hidangan seperti lalapan, nasi pecel, hingga nasi campur bakso dengan harga terjangkau, sekitar Rp 15 ribu per porsi.
“Kalau ada mall baru, otomatis orang yang datang dan makan juga akan banyak. Lumayan nambah penghasilan,” ujar Anin sambil menata sepiring nasi lalapan hangat.
Penyelidikan Korupsi di Pasca Sarjana UPR
Selain Duta Mall, isu korupsi di Pasca Sarjana Universitas Palangka Raya (UPR) juga menjadi sorotan. Kejaksaan Negeri (Kejari) Palangka Raya terus melakukan penyelidikan terhadap dugaan kasus tersebut.
Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Palangka Raya, Hadiarto, menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang meminta keterangan dari pihak toko yang tercatat dalam Surat Perintah Pengajuan (SPJ) Pasca Sarjana UPR.
Hadiarto mengungkapkan bahwa pihaknya telah memeriksa tidak kurang dari 80 orang. “Ada beberapa hari ini yang kita minta keterangan,” katanya.
Masalah Drainase di Pasar Mini Datah Manuah
Sementara itu, pekerjaan perbaikan drainase di kawasan Pasar Mini Datah Manuah masih terus berlangsung. Pada Senin (25/8/2025) sore, suasana pasar terlihat lebih sepi dibanding hari biasanya.
Hanya beberapa pedagang yang sudah membuka lapak dagangannya. Di sejumlah titik, material seperti tumpukan pasir masih terlihat berserakan.
Pemilik usaha di pasar ini berharap agar pekerjaan perbaikan drainase dapat segera selesai. Hal ini sangat penting untuk menghindari genangan air yang sering terjadi saat musim hujan.
Tuntutan Demisioner BEM UPR
Demisioner Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UPR, David Benedictus Situmorang, mendesak aparat penegak hukum (APH) untuk segera mengungkap dugaan korupsi di Pasca Sarjana UPR.
David mengatakan bahwa BEM UPR sebelumnya sudah pernah mendorong APH agar segera menyelesaikan dugaan kasus korupsi di pasca sarjana pada 2024 lalu.
“Dan hari ini saya kembali meminta agar APH harus segera menyelesaikan dugaan kasus korupsi di kampus tercinta kami Universitas Palangka Raya,” ujarnya.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!