
Pertumbuhan Bisnis Wealth Management di Perbankan Indonesia
Di tengah dinamika perekonomian yang terus berubah, bisnis wealth management di perbankan Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Layanan pengelolaan kekayaan ini tidak hanya stabil, tetapi juga berkembang pesat, dengan berbagai bank besar seperti Bank Central Asia (BCA), HSBC Indonesia, dan DBS Indonesia memberikan indikasi positif terkait kinerja mereka.
BCA: Produk Investasi Bond Tetap Favorit Nasabah
Direktur BCA, Haryanto T. Budiman, menyampaikan bahwa bisnis wealth management BCA mengalami pertumbuhan yang positif. Hal ini terlihat dari peningkatan pendapatan non bunga atau fee based income yang mencapai double digit hingga semester pertama tahun 2025. Menurutnya, layanan yang diberikan melalui produk seperti obligasi, reksa dana, dan asuransi memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan tersebut.
Selain itu, produk investasi yang paling diminati oleh nasabah BCA adalah bond, khususnya government bond. Nasabah BCA sangat setia dalam membeli instrumen seperti INDON, FR, atau sukuk ritel. Setiap kali ada lelang atau IPO, market share BCA selalu termasuk yang tertinggi.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, juga menyebutkan bahwa jumlah nasabah BCA Solitaire dan Prioritas telah meningkat menjadi lebih dari 200.000 per Juli 2025. Selain itu, AUM nasabah Solitaire dan Prioritas tumbuh sekitar 10% secara tahunan.
HSBC Indonesia: Pertumbuhan AUM yang Mengesankan
HSBC Indonesia juga mencatat pertumbuhan yang luar biasa dalam bisnis wealth management. Head of Networks Sales and Distribution, Sumirat Gandapraja, menjelaskan bahwa AUM dari wealth management HSBC selama tiga tahun terakhir hingga akhir tahun 2024 meningkat sebesar 100%. Ini menunjukkan minat yang tinggi dari nasabah terhadap layanan pengelolaan kekayaan.
Pertumbuhan ini juga terlihat pada jumlah nasabah di segmen affluent. Nasabah HSBC Premier tumbuh sebesar 72% dalam tiga tahun terakhir, sementara nasabah segmen ultra-high net worth (UHNW) tumbuh sebesar 79%.
DBS Indonesia: Pertumbuhan Positif di Segmen High Net Worth
Bank DBS Indonesia juga mengalami pertumbuhan yang baik di lini bisnis wealth management. Natalina Syabana, Head of Liabilities, Segmentation & Mortgage, Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia, menyatakan bahwa jumlah nasabah HNW atau Treasures Private Client (TPC) meningkat sebesar 7% dibandingkan tahun lalu.
Pertumbuhan ini didorong oleh beberapa faktor, seperti kepercayaan nasabah terhadap reputasi Bank DBS, solusi wealth management yang holistik dan berbasis advisory, serta inovasi digital yang memudahkan akses layanan finansial.
Natalina juga menyebutkan bahwa mayoritas dana nasabah TPC saat ini ditempatkan pada produk fixed income seperti obligasi pemerintah dalam berbagai mata uang. Bank DBS Indonesia menargetkan pertumbuhan dana kelolaan yang sehat dan berkelanjutan, sesuai dengan peningkatan jumlah nasabah TPC dan tingginya minat investasi.
Kesimpulan
Bisnis wealth management di Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan yang positif, baik dari sisi pendapatan maupun jumlah nasabah. Berbagai bank besar seperti BCA, HSBC Indonesia, dan DBS Indonesia menunjukkan komitmen untuk terus mengembangkan layanan ini dengan inovasi dan solusi yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan demikian, industri ini tidak hanya stabil, tetapi juga memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh di masa depan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!