Akun Instagram Adele dan Michael Jackson Diretas untuk Promosi Kripto

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penipuan Kripto Mengancam Akun Selebritas Populer

Pada malam Kamis (21/8/2025), sejumlah akun Instagram selebritas ternama, seperti Adele, Future, Tyla, dan bahkan akun mendiang Michael Jackson dilaporkan diretas. Serangan ini terjadi secara terkoordinasi dan digunakan untuk mempromosikan koin meme yang berbasis jaringan Solana. Aset digital ini tidak memiliki hubungan resmi dengan para artis yang namanya dicatut, sehingga menimbulkan kekhawatiran akan maraknya modus penipuan bermuatan kripto di media sosial.

Peretasan ini juga menjadi peringatan bagi pengguna media sosial agar lebih waspada terhadap konten promosi mencurigakan yang muncul di akun-akun besar maupun akun publik figur. Berikut beberapa poin penting mengenai modus penipuan tersebut:

Modus Peretasan dan Manipulasi Harga Koin

Dalam aksinya, peretas membagikan unggahan bergambar AI yang menampilkan rapper Future sedang memegang koin bertuliskan “FREEBANDZ”—nama label musik dan lini busana milik sang rapper. Meski demikian, tidak ada hubungan antara token tersebut dengan Future ataupun mereknya. Bahkan, akun Instagram Future kini sudah tidak aktif setelah peretasan.

Token tersebut dibuat melalui platform peluncuran Pump.fun di ekosistem Solana. Kapitalisasi pasar sempat melonjak hingga hampir 900 ribu dolar AS, sebelum ambruk 98 persen menjadi sekitar 20 ribu dolar AS. Penurunan drastis ini terjadi setelah pencipta token, dengan dompet Solana berakhiran zcmPHn, menjual 700 juta token atau 70 persen dari total suplai hanya dalam sekali transaksi. Akibatnya, harga jatuh bebas dan pelaku berhasil meraup keuntungan lebih dari US$49.000 dalam bentuk 251,57 SOL.

Pola Pump-and-Dump yang Berulang

Hingga Jumat sore, semua unggahan terkait promosi kripto ilegal tersebut sudah dihapus. Namun, belum ada klarifikasi resmi dari pihak Adele, Tyla, maupun keluarga Michael Jackson melalui Instagram maupun X (Twitter). Insiden ini menambah panjang daftar kasus peretasan akun populer untuk memasarkan aset digital berisiko.

Awal tahun ini, akun resmi UFC di Instagram diretas, menyebabkan kerugian investor mencapai US$1,4 juta. Kasus serupa menimpa kreator karakter viral “Chill Guy”, yang beberapa kali kehilangan akses akunnya setelah koin meme berbasis Solana itu sempat menyentuh kapitalisasi pasar US$650 juta. Bahkan tokoh besar dunia seperti Barack Obama dan Elon Musk pernah menjadi korban modus serupa.

Waspada Penipuan Kripto di Media Sosial

Fenomena peretasan akun selebritas untuk mempromosikan koin meme membuktikan bahwa dunia kripto masih rentan terhadap praktik manipulasi harga, khususnya melalui skema pump-and-dump. Modus ini mengandalkan popularitas tokoh publik untuk menarik perhatian, lalu menciptakan lonjakan harga sebelum harga dijatuhkan demi keuntungan pelaku.

Bagi investor ritel, kasus ini menjadi peringatan keras untuk selalu melakukan riset mendalam sebelum membeli aset digital. Popularitas atau endorsement palsu di media sosial tidak bisa dijadikan patokan nilai sebuah koin. Dalam iklim pasar yang sangat volatil, kewaspadaan dan literasi finansial adalah pertahanan terbaik agar tidak terjebak dalam skema penipuan berkedok investasi.

Tren Terkini di Dunia Kripto

Selain insiden peretasan akun selebritas, dunia kripto juga menghadapi tantangan lain. Contohnya, Allianz Life di AS diretas, sehingga data mayoritas nasabah dicuri. Di sisi lain, banyak negara mulai menunjukkan ketertarikan pada pajak kripto. Tahun 2025, beberapa negara dianggap paling ramah pajak kripto, termasuk Indonesia. Selain itu, Thailand meluncurkan pembayaran kripto khusus wisatawan asing sebagai upaya untuk meningkatkan adopsi mata uang digital di sektor pariwisata.