
Potensi Besar Transisi Hijau dalam Penciptaan Lapangan Kerja
Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan bahwa transisi hijau memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja baru. Ia menyoroti bahwa peralihan menuju model yang lebih ramah lingkungan dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar, khususnya di sektor seperti surya, biomassa, dan panas bumi. Namun, ia juga menekankan pentingnya mengatasi kesenjangan keterampilan yang masih ada.
"Transisi hijau menawarkan peluang besar dalam penciptaan lapangan kerja, terutama di sektor energi terbarukan. Namun, kita harus mengakui adanya kesenjangan keterampilan," ujarnya dalam acara PYC International Energy Conference 2025 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta, pada Sabtu (23/8/2025).
Tenaga Kerja Indonesia Masih Terbatas pada Pendidikan Menengah
Menurut AHY, sebagian besar tenaga kerja Indonesia saat ini masih terbatas pada pendidikan menengah. Padahal, keberhasilan di masa depan membutuhkan keterampilan yang lebih mumpuni. Ia menjelaskan bahwa banyak pekerja yang belum siap menghadapi tantangan yang dituntut oleh perkembangan teknologi dan perubahan lingkungan.
"Terlalu banyak pekerja kita yang masih terbatas pada pendidikan menengah ketika keberhasilan di masa depan menuntut keterampilan hijau tingkat lanjut, literasi digital, dan kemampuan beradaptasi," tambahnya.
Investasi pada Sumber Daya Manusia Diperlukan
AHY menegaskan bahwa pembangunan sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan dengan keberanian yang setara dengan investasi pada modal fisik. Ia menilai, jika Indonesia ingin siap menghadapi masa depan, maka pemerintah harus berinvestasi secara serius pada SDM.
"Jika kita ingin membangun Indonesia yang siap masa depan, kita harus berinvestasi seberani mungkin pada modal manusia, seperti halnya pada modal fisik," tegasnya.
Pendekatan Terpadu Pemerintah untuk Masa Depan yang Lebih Baik
AHY menjelaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sedang mengembangkan pendekatan terpadu yang mencakup penguatan ketahanan pangan dan air melalui peningkatan pertanian, irigasi, serta logistik. Selain itu, pemerintah juga fokus pada pengembangan ketahanan energi dengan memperluas penggunaan energi terbarukan seperti panas bumi, tenaga air, dan waste to energy.
Selain itu, pemerintah juga berupaya membangun infrastruktur tahan iklim untuk menghubungkan kepulauan Indonesia dari Aceh hingga Papua, baik secara fisik maupun digital. "Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, kami mengembangkan pendekatan terpadu," imbuhnya.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan
Dalam konteks yang lebih luas, AHY menekankan bahwa transisi hijau tidak hanya tentang perubahan lingkungan, tetapi juga tentang membangun ekonomi yang lebih berkelanjutan. Ia menilai, dengan perencanaan yang tepat dan investasi yang cukup, Indonesia dapat menjadi contoh negara yang sukses dalam menggabungkan pembangunan ekonomi dengan perlindungan lingkungan.
Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat juga menjadi salah satu faktor utama dalam mendorong transisi hijau. Dengan keterlibatan semua pihak, Indonesia dapat memaksimalkan potensi yang ada dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!