6 Bahaya Mengenakan Pakaian Ketat Saat Hamil

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Tubuh Selama Kehamilan dan Dampak Pakaian Ketat

Kehamilan adalah masa yang penuh perubahan, baik secara fisik maupun emosional. Salah satu perubahan paling jelas adalah pertumbuhan rahim yang membuat perut membesar. Hal ini mengharuskan ibu hamil untuk menyesuaikan gaya berpakaian agar tetap nyaman. Meski terlihat sepele, penggunaan pakaian ketat selama kehamilan bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

1. Risiko Heartburn

Pakaian ketat, terutama di bagian pinggang, dapat memicu heartburn atau rasa nyeri di ulu hati. Penyebabnya adalah peningkatan kadar progesteron yang memperlambat pencernaan. Akibatnya, isi perut lebih lama berada di lambung dan berisiko naik ke kerongkongan. Tekanan dari pertumbuhan rahim juga bisa memperparah kondisi ini. Pakaian ketat akan menambah tekanan pada perut, sehingga meningkatkan risiko heartburn.

2. Infeksi Jamur Vagina

Selama kehamilan, perempuan cenderung mengalami peningkatan keputihan. Jika dikombinasikan dengan pakaian dalam yang ketat, lingkungan lembap dan hangat bisa menjadi tempat berkembang biak jamur. Hal ini meningkatkan risiko infeksi jamur seperti kandidiasis. Untuk mencegah hal ini, disarankan menggunakan pakaian berbahan katun yang longgar agar area panggul tetap kering dan bernapas.

3. Nyeri pada Tubuh

Pakaian ketat bisa menyebabkan nyeri di beberapa bagian tubuh, termasuk perut, dada, dan lengan. Ukuran bra juga bisa berubah selama kehamilan, dan bra yang terlalu ketat bisa menyebabkan nyeri payudara serta bahu. Selain itu, tekanan pada payudara akibat pakaian ketat bisa menyebabkan saluran susu tersumbat, bahkan sebelum menyusui.

4. Kurangnya Sirkulasi Darah

Pakaian ketat dapat menghambat aliran darah, terutama di bagian anggota tubuh seperti lengan dan paha. Ini bisa menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau bahkan pembengkakan. Celana jeans yang terlalu ketat juga bisa mengurangi aliran darah ke kaki, yang berdampak pada pasokan oksigen untuk janin.

5. Risiko Sakit Punggung dan Kaki

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pakaian ketat dapat menyebabkan sakit punggung dan kompresi saraf tulang belakang. Kondisi ini disebut meralgia paresthetica, yang bisa menyebabkan nyeri, mati rasa, dan kesemutan pada paha. Selain itu, pakaian ketat juga bisa meningkatkan risiko sakit kaki akibat kurangnya sirkulasi.

6. Varises

Ibu hamil sering mengalami varises karena penumpukan darah di kaki. Pakaian ketat bisa memperparah kondisi ini, menyebabkan rasa berat, gatal, dan nyeri. Untuk mencegahnya, disarankan menggunakan stoking kompresi yang membantu menjaga aliran darah.

Kesimpulan

Mengenakan pakaian longgar dan nyaman selama kehamilan sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kenyamanan ibu. Ada banyak pilihan pakaian hamil yang tersedia, yang bisa membantu ibu tetap trendi tanpa mengorbankan kesehatan. Dengan memilih pakaian yang sesuai, ibu hamil dapat merasa lebih nyaman dan siap menghadapi proses kelahiran.