
Program Vaksinasi Massal untuk Cegah Penyebaran Campak di Sumenep
Sebanyak 6.336 anak di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, telah menerima imunisasi atau outbreak response immunization (ORI) pada hari pertama pelaksanaan program vaksinasi massal yang digelar Dinas Kesehatan P2KB. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengatasi wabah campak yang kini masuk dalam kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
Program vaksinasi massal ini berlangsung selama dua minggu dan ditujukan bagi anak usia 9 bulan hingga 7 tahun. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran penyakit campak yang saat ini menunjukkan peningkatan kasus. Pelaksanaan vaksinasi dimulai pada Senin (25/8/2025), dan sejak pagi hingga sore hari, target yang ditetapkan tercapai lebih dari yang diharapkan.
Kepala Bidang Pencegahan Dinkes P2KB Kabupaten Sumenep, Achmad Syamsuri, menyampaikan bahwa target vaksinasi pada hari pertama adalah 3.522 anak. Namun, angka tersebut ternyata terlampaui. Hingga pukul 14.00 WIB, jumlah anak yang sudah mendapatkan imunisasi mencapai 6.336 orang.
"Alhamdulillah target kami hari ini 3.522 anak, dan sampai cut off laporan pada pukul 14.00WIB sudah mencapai 6.336 anak yang dilakukan imunisasi," ujar Achmad Syamsuri.
Menurutnya, penyebab meningkatnya kasus campak tidak hanya satu faktor. Salah satunya adalah dampak dari pandemi Covid-19. Saat itu, banyak balita yang seharusnya mendapatkan vaksin campak tidak bisa divaksin karena Posyandu tidak berjalan seperti biasanya akibat pembatasan pertemuan.
Untuk mempercepat penanganan wabah, pihak dinas melakukan vaksinasi massal atau ORI. Kegiatan ini akan berlangsung selama dua minggu dan ditargetkan mencapai 90 persen dari total 74.000 anak yang ada di daratan maupun kepulauan.
Target Vaksinasi yang Tercapai Lebih Dari Harapan
Pada hari pertama, target yang diberikan oleh Dinas Kesehatan P2KB Sumenep adalah 3.522 anak. Namun, angka yang tercatat jauh melebihi target tersebut. Hal ini menunjukkan antusiasme masyarakat dan kerja sama yang baik antara petugas kesehatan dan masyarakat.
Vaksinasi dilakukan secara serentak di 26 puskesmas yang tersebar di wilayah daratan dan kepulauan. Selain itu, kegiatan juga dilakukan secara jemput bola ke sekolah-sekolah agar bisa menjangkau anak-anak yang menjadi sasaran utama imunisasi.
Data Dinas Kesehatan P2KB Sumenep per 24 Agustus 2025 menunjukkan adanya peningkatan kasus campak. Total kasus yang tercatat sebanyak 2.105, naik dari 2.035 kasus sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 17 anak dilaporkan meninggal dunia dengan rincian 16 anak belum pernah divaksin dan satu anak mendapat vaksinasi tidak lengkap.
Peran Pemuka Agama dan Masyarakat
Wakil Bupati Sumenep KH Imam Hasyim menyatakan optimisme terhadap keberhasilan program vaksinasi ini. Ia menilai, keberhasilan program tidak hanya bergantung pada pihak dinas kesehatan, tetapi juga dukungan dari para pemuka agama dan tokoh masyarakat.
"Saya optimis, Insya Allah target imunisasi 74 ribu lebih balita ini bisa tercapai. Dengan catatan, ada dukungan dari ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat," kata Imam Hasyim usai memantau langsung pelaksanaan imunisasi di TK-PAUD HI Rumah Pintar Kecamatan Kota Sumenep.
Dengan partisipasi aktif masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program vaksinasi massal ini dapat berhasil mencegah penyebaran campak dan menjaga kesehatan anak-anak di wilayah Sumenep.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!