Jenis-jenis Moluska yang Bisa Dimakan dan Manfaatnya
Moluska adalah kelompok hewan yang berasal dari filum Mollusca. Ciri khas dari moluska antara lain tubuh yang lunak, fleksibel, hidup di perairan, dan tidak memiliki tulang belakang. Meskipun terlihat menjijikan bagi sebagian orang, banyak jenis moluska yang bisa dimakan dan menjadi bagian dari makanan favorit di berbagai daerah. Sejak dulu, manusia telah menangkap, menjual, dan mengonsumsi moluska sebagai sumber pangan.
Berikut ini beberapa jenis moluska yang bisa dimakan dan manfaatnya:
1. Gurita
Gurita merupakan salah satu moluska yang sangat unik. Salah satu keistimewaannya adalah kemampuannya untuk mengubah warna dan tekstur tubuh untuk berkamuflase. Selain itu, gurita juga sangat cerdas. Mereka dapat mengenali diri sendiri, memahami lingkungan sekitar, serta memecahkan masalah kompleks. Bahkan, gurita bisa berkomunikasi dengan sesamanya.
Daging gurita kaya akan nutrisi. Mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan, serta senyawa antidepresan yang membantu mencegah stres. Selain itu, gurita juga menyediakan vitamin, zinc, dan serat. Rasanya kenyal, gurih, dan sedikit manis, sehingga cocok untuk berbagai olahan seperti takoyaki atau tumisan.
2. Cumi-cumi
Cumi-cumi adalah salah satu moluska yang paling populer sebagai bahan makanan. Harganya terjangkau, dagingnya lembut, dan rasanya lezat. Ada sekitar 300 spesies cumi-cumi di dunia, yang hidup di berbagai habitat mulai dari perairan karang hingga laut dalam.
Cumi-cumi mudah dikenali dari bentuk tubuhnya yang memanjang dan gerakannya yang gesit. Saat merasa terancam, cumi-cumi bisa mengeluarkan tinta hitam. Dalam hal nutrisi, cumi-cumi kaya akan vitamin C, kalsium, kalori, protein, dan serat. Olahan cumi-cumi sangat beragam, mulai dari digoreng, dipanggang, hingga dicampur dengan saus.
3. Sotong
Sotong mirip dengan cumi-cumi namun memiliki ciri khas tersendiri. Tubuhnya memanjang seperti cumi-cumi, tetapi bisa membulat dan mengubah warna tubuh seperti gurita. Ukuran sotong cukup besar, dengan bobot maksimal mencapai 10 kilogram. Terdapat sekitar 150 spesies sotong di seluruh dunia.
Daging sotong sering dibandingkan dengan cumi-cumi karena bentuk dan rasa yang mirip. Namun, sotong lebih besar, mahal, dan lebih sulit ditemukan di pasar. Olahan sotong juga beragam, termasuk digoreng, dipanggang, atau dicampur dengan rempah-rempah.
4. Kerang
Kerang adalah moluska yang memiliki cangkang keras. Beberapa jenis kerang yang bisa dimakan antara lain kerang hijau dan tiram. Kerang bisa ditemukan di berbagai perairan, mulai dari laut lepas hingga sungai dan muara.
Daging kerang memiliki tekstur yang lembut dan khas. Kandungan nutrisinya meliputi asam amino, yang bisa membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan memperkuat daya tahan tubuh. Harga kerang relatif terjangkau, sehingga bisa dinikmati oleh banyak orang. Cara mengolahnya bisa dengan dipanggang, ditumis, atau direbus.
5. Keong
Meski terlihat menjijikan, keong ternyata menjadi makanan populer di beberapa daerah. Di Indonesia, keong sering dikonsumsi oleh masyarakat pesisir atau petani. Di Eropa, keong bahkan diolah menjadi hidangan mewah bernama escargot.
Keong bisa menjadi alternatif sumber makanan karena populasi yang melimpah dan kandungan gizinya yang tinggi. Namun, tidak semua orang nyaman mengonsumsinya karena penampilannya yang tidak menarik.
Kesimpulan
Moluska bukan hanya unik, tetapi juga kaya akan nutrisi dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan lezat. Dari gurita hingga keong, setiap jenis moluska memiliki keistimewaan dan manfaatnya sendiri. Jika bosan dengan daging ikan atau ayam, mencoba memakan moluska bisa menjadi pilihan yang menarik dan bergizi.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!