
Kegiatan Parent Gathering di Universitas Ciputra
Universitas Ciputra (UC) baru-baru ini mengadakan acara Parent Gathering yang dihadiri oleh sekitar 1.300 orang tua mahasiswa baru. Acara ini berlangsung di Dian Auditorium dan menjadi momen penting bagi kampus serta keluarga untuk bekerja sama dalam menjaga kesehatan mental mahasiswa generasi Z yang sedang memasuki fase transisi menuju kedewasaan.
Acara tersebut menghadirkan psikolog Dra. Astrid Regina Sapiie, M.Psi.T., Psikolog, yang membahas peran penting orang tua dalam mendampingi anak di era emerging adulthood. Astrid menekankan bahwa memahami karakter Gen Z dan potensi anak merupakan langkah awal bagi orang tua agar mampu memberikan dukungan yang tepat di tengah tantangan akademik, sosial, hingga psikologis.
“Mahasiswa baru tidak hanya menghadapi tugas kuliah, tetapi juga tekanan emosional dan sosial yang berat. Orang tua harus hadir sebagai support system utama,” ujar Astrid.
Data Mengkhawatirkan tentang Kesehatan Mental Mahasiswa
Studi global Healthy Minds Study mencatat bahwa 76% mahasiswa mengalami tekanan psikologis moderat hingga berat. Di Indonesia, survei lokal menunjukkan bahwa 31% mahasiswa berisiko gangguan mental emosional dan hampir 50% menghadapi masalah kesehatan mental. Minimnya dukungan sosial terbukti memperbesar risiko ini.
Melihat fakta tersebut, UC memperkenalkan layanan Student Welfare yang siap mendampingi mahasiswa baik secara akademik maupun non-akademik. Layanan ini dirancang untuk memberikan dukungan holistik kepada mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan.
Kampus dan Keluarga Bersatu untuk Membentuk Generasi Resilien
Wakil Rektor UC, Dr. Trianggoro Wiradinata, S.T., M.Eng.Sc., menegaskan bahwa keberhasilan mahasiswa bukan hanya ditentukan oleh pembelajaran di kelas. “Kami percaya mahasiswa tidak bisa berjalan sendiri. Orang tua berperan strategis dalam mendukung adaptasi, menjaga kesehatan mental, dan menjadi mitra kampus dalam membentuk karakter,” tegas Trianggoro.
Sementara itu, Louisa Christine Hartanto, S.I.Kom., M.Si., CCP., Wakil Ketua Steering Committee O-Week 2025, menambahkan bahwa program orientasi mahasiswa (O-Week) juga dirancang sebagai kurikulum adaptasi. Dukungan orang tua dipandang penting agar sinergi dengan mentor, dosen, dan tim konselor dapat berjalan maksimal.
Orang Tua Lega dan Siap Berkolaborasi
Salah satu orang tua mahasiswa baru, Erwien Ferdianto, mengaku lebih tenang setelah melihat dukungan sistematis yang disiapkan UC. “Awalnya ada rasa takut anak kami tidak bisa mengikuti perkuliahan, tapi dengan adanya mentor, dosen pendamping, dan tim Student Welfare, kami semakin yakin. Kami siap berkolaborasi dengan kampus untuk mendukung anak kami,” ungkap Erwien.
Dengan kolaborasi erat antara kampus, mahasiswa, dan keluarga, Universitas Ciputra optimistis mahasiswa baru dapat tumbuh menjadi individu yang resilien, percaya diri, dan berdaya saing global. Kehadiran layanan Student Welfare dan program O-Week menjadi bagian dari upaya kampus untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan pengembangan mahasiswa secara keseluruhan.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!