Tren Perluasan Perkebunan Rakyat di Bengkulu, 3 Komoditas Ini Mendominasi

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Tren Perluasan Perkebunan Rakyat di Bengkulu, 3 Komoditas Ini Mendominasi

Perkembangan Sektor Perkebunan Rakyat di Bengkulu

Provinsi Bengkulu memiliki potensi yang cukup besar dalam sektor perkebunan rakyat. Selama lima tahun terakhir, yaitu dari 2020 hingga 2024, terjadi dinamika perubahan luas areal tanaman perkebunan rakyat. Komoditas utama seperti kelapa sawit, karet, kopi, dan kakao menjadi fokus utama dalam pengembangan sektor ini.

Berikut ini adalah perkembangan luas areal menurut jenis tanaman selama periode tersebut:

Kelapa Sawit (Oil Palm)

Kelapa sawit merupakan komoditas dengan areal terluas di Bengkulu. Terjadi peningkatan signifikan dalam lima tahun terakhir, yang menunjukkan ekspansi kebun sawit oleh masyarakat. Beberapa data tahunan antara lain:

  • 2020: 213,7 ribu hektare
  • 2021: 273,3 ribu hektare
  • 2022: 273,9 ribu hektare
  • 2023: 319,7 ribu hektare
  • 2024: 328,3 ribu hektare

Peningkatan ini dapat dikaitkan dengan permintaan pasar yang tinggi dan nilai ekonomi yang menguntungkan.

Karet (Rubber)

Luas areal karet menunjukkan tren penurunan bertahap. Data menunjukkan bahwa:

  • 2020–2021: 102,9 ribu hektare
  • 2022: 102,8 ribu hektare
  • 2023: 98,9 ribu hektare
  • 2024: 88,3 ribu hektare

Penurunan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh rendahnya harga karet global serta peralihan ke komoditas lain yang lebih menguntungkan.

Kopi (Coffee)

Kopi merupakan komoditas unggulan lainnya, dengan luas areal yang relatif stabil. Tren tahunan menunjukkan:

  • 2020: 85,2 ribu hektare
  • 2021–2022: 92,8 ribu hektare
  • 2023–2024: 91,0 ribu hektare

Fluktuasi kecil menunjukkan bahwa kopi tetap menjadi tanaman andalan petani rakyat di Bengkulu, khususnya di wilayah dataran tinggi.

Kelapa (Coconut)

Kelapa mengalami sedikit penurunan areal dari tahun ke tahun. Data menunjukkan:

  • 2020–2021: 9,5 ribu hektare
  • 2022: 9,4 ribu hektare
  • 2023–2024: 8,8 ribu hektare

Meskipun bukan komoditas utama, kelapa tetap ditanam di beberapa daerah pesisir.

Kakao (Cocoa)

Tanaman kakao terus mengalami penurunan luas lahan:

  • 2020: 7,1 ribu hektare
  • 2021: 6,9 ribu hektare
  • 2022: 5,5 ribu hektare
  • 2023: 5,6 ribu hektare
  • 2024: 5,1 ribu hektare

Menurunnya minat petani terhadap kakao dapat disebabkan oleh tantangan hama dan cuaca, serta harga yang kurang stabil.

Komoditas Lainnya

Untuk tanaman lain seperti teh, jambu mete, pala, lada, tebu, tembakau, dan nilam, tidak terdapat data atau areal tanamnya tidak tercatat secara signifikan dalam lima tahun terakhir. Hal ini menandakan bahwa komoditas tersebut belum menjadi fokus utama dalam sektor perkebunan rakyat di Bengkulu.

Data Luas Areal Tanaman Perkebunan Rakyat di Bengkulu (2020–2024)

Berikut adalah data luas areal tanaman perkebunan rakyat di Provinsi Bengkulu berdasarkan jenis tanaman:

Tahun 2024
- Karet: 88,3 ribu ha
- Kelapa: 8,8 ribu ha
- Kelapa sawit: 328,3 ribu ha
- Kopi: 91,0 ribu ha
- Kakao: 5,1 ribu ha
- Teh, Jambu mete, Pala, Lada, Tebu, Tembakau, Nilam: Tidak tercatat

Tahun 2023
- Karet: 98,9 ribu ha
- Kelapa: 8,8 ribu ha
- Kelapa sawit: 319,7 ribu ha
- Kopi: 91,0 ribu ha
- Kakao: 5,6 ribu ha
- Teh, Jambu mete, Pala, Lada, Tebu, Tembakau, Nilam: Tidak tercatat

Tahun 2022
- Karet: 102,8 ribu ha
- Kelapa: 9,4 ribu ha
- Kelapa sawit: 273,9 ribu ha
- Kopi: 92,8 ribu ha
- Kakao: 5,5 ribu ha
- Teh, Jambu mete, Pala, Lada, Tebu, Tembakau, Nilam: Tidak tercatat

Tahun 2021
- Karet: 102,9 ribu ha
- Kelapa: 9,5 ribu ha
- Kelapa sawit: 273,3 ribu ha
- Kopi: 92,8 ribu ha
- Kakao: 6,9 ribu ha
- Teh, Jambu mete, Pala, Lada, Tebu, Tembakau, Nilam: Tidak tercatat

Tahun 2020
- Karet: 102,9 ribu ha
- Kelapa: 9,5 ribu ha
- Kelapa sawit: 213,7 ribu ha
- Kopi: 85,2 ribu ha
- Kakao: 7,1 ribu ha
- Teh, Jambu mete, Pala, Lada, Tebu, Tembakau, Nilam: Tidak tercatat