
Kualitas Udara di Indonesia dan Dunia
Pada pagi ini, Kamis (11/9), kota Tangerang menjadi yang terburuk dalam hal kualitas udara di Indonesia. Berdasarkan hasil pemantauan situs kualitas udara IQAir, kota ini memiliki indeks kualitas udara (AQI) sebesar 154 pada pukul 07.18 WIB. Angka ini menempatkan Tangerang dalam kategori "tidak sehat".
Selain Tangerang, beberapa kota lainnya juga mengalami kondisi serupa atau sedikit lebih baik. Berikut rincian kualitas udara masing-masing kota:
- Tangerang: AQI 154, kategori "tidak sehat"
- Depok: AQI 152, kategori "tidak sehat"
- Tangerang Selatan: AQI 132, kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif"
- Jakarta: AQI 120, kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif"
- Bandung: AQI 117, kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif"
Sementara itu, Palangkaraya kembali menjadi kota dengan kualitas udara terbaik di Indonesia. Kota yang terletak di Kalimantan Tengah ini memiliki AQI sebesar 32, sehingga kualitas udaranya tergolong "baik". Di tingkat global, kota-kota dengan kualitas udara terbaik antara lain:
- Sydney (Australia): AQI 5
- Lisbon (Portugal): AQI 9
- Kyoto (Jepang): AQI 11
Di sisi lain, kota besar dengan kualitas udara terburuk di dunia adalah Addis Ababa (Etiopia) dengan AQI sebesar 173, yang termasuk dalam kategori "tidak sehat". Berikut daftar kota besar dengan kualitas udara terburuk:
- Addis Ababa, Etiopia: AQI 173, kategori "tidak sehat"
- Kinshasa, Republik Demokratik Kongo: AQI 170, kategori "tidak sehat"
- Manila, Filipina: AQI 155, kategori "tidak sehat"
- Baghdad, Irak: AQI 134, kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif"
- Jakarta, Indonesia: AQI 120, kategori "tidak sehat bagi kelompok sensitif"
Penjelasan Indeks AQI dan Kategorinya
Indeks AQI digunakan untuk mengukur konsentrasi polutan udara dan menentukan kategori kualitas udara. Berikut rincian kategorinya berdasarkan nilai PM 2,5:
- Baik: PM 2,5 0–50
- Sedang: PM 2,5 51–100
- Tidak sehat bagi kelompok sensitif: PM 2,5 101–150
- Tidak sehat: PM 2,5 151–200
- Sangat tidak sehat: PM 2,5 200–299
- Berbahaya: PM 2,5 300–500
Kualitas udara dalam kategori "sangat tidak sehat" dapat membahayakan kesehatan bagi sebagian populasi, seperti anak-anak, lansia, atau orang dengan kondisi pernapasan. Sementara itu, kualitas udara dalam kategori "berbahaya" bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang serius bahkan berujung pada risiko kematian.
Dampak Kualitas Udara Terhadap Kesehatan
Dalam situasi kualitas udara yang buruk, masyarakat disarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, terutama bagi kelompok rentan. Penggunaan masker dan menjaga kebersihan lingkungan juga menjadi langkah penting untuk mengurangi paparan polutan. Pemerintah dan lembaga terkait juga perlu meningkatkan upaya pengendalian pencemaran udara agar kualitas udara tetap terjaga.
Dengan semakin meningkatnya tingkat polusi di berbagai kota, penting bagi masyarakat untuk selalu memantau kondisi udara dan mengambil tindakan preventif guna melindungi kesehatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!