
Indeks Keyakinan Konsumen BI Tetap Optimis pada Agustus 2025
Bank Indonesia (BI) merilis hasil survei Konsumen pada bulan Agustus 2025. Dalam survei tersebut, indeks keyakinan konsumen (IKK) mencatatkan angka sebesar 117,2, yang menunjukkan tingkat optimisme yang tinggi di kalangan masyarakat.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa kepercayaan konsumen tetap terjaga karena dua indikator utama, yaitu Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), masih berada pada level optimis. Ia menyebutkan bahwa IEK mencapai 129,2, yang relatif stabil dibandingkan dengan angka sebelumnya sebesar 129,6.
Sementara itu, IKE mengalami sedikit penurunan, turun menjadi 105,1 dari 106,6 pada bulan sebelumnya. Meskipun begitu, kedua indikator ini tetap menunjukkan konsistensi dalam menjaga keyakinan masyarakat terhadap kondisi ekonomi.
Pendorong Stabilitas Ekspektasi Konsumen
Berdasarkan laporan BI, stabilitas IEK didorong oleh dua komponen utama, yaitu Indeks Ekspektasi Penghasilan (IEP) dan Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU). IEP meningkat menjadi 136,7 dari 136,4 pada bulan sebelumnya, sementara IEKU juga naik menjadi 128,2 dari 127,5.
Selain itu, Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) tetap berada pada level optimistis sebesar 122,8, meski mengalami sedikit penurunan dibandingkan Juli 2025 yang mencapai 125,0.
Perbedaan Tingkat Optimisme di Berbagai Wilayah
Ada perbedaan signifikan dalam tingkat ekspektasi konsumen di berbagai daerah. Daerah yang mengalami peningkatan ekspektasi terbesar adalah Bandar Lampung, Medan, dan Bandung. Sebaliknya, wilayah seperti Banjarmasin, Pontianak, Denpasar, dan Manado mengalami penurunan paling besar dalam tingkat optimisme.
Perbedaan Tingkat Optimisme Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
Dari sisi penghasilan, optimisme terhadap pendapatan enam bulan ke depan meningkat untuk beberapa kelompok pengeluaran. Untuk kelompok pengeluaran antara Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta, indeksnya mencapai 133,5. Sementara itu, kelompok pengeluaran di atas Rp 5 juta memiliki indeks sebesar 143,8.
Namun, kelompok pengeluaran antara Rp 1 juta hingga Rp 2 juta mengalami penurunan optimisme, dengan indeks sebesar 121,5. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dengan pengeluaran lebih rendah cenderung lebih waspada terhadap kondisi ekonomi di masa depan.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, survei BI menunjukkan bahwa keyakinan konsumen tetap optimis meskipun ada fluktuasi di beberapa indikator. Penyebab utamanya adalah tingkat ekspektasi penghasilan dan kegiatan usaha yang tetap positif. Namun, perlu diperhatikan bahwa perbedaan tingkat optimisme di berbagai wilayah dan kelompok pengeluaran menunjukkan adanya ketidakseimbangan dalam respons masyarakat terhadap situasi ekonomi saat ini.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!