
Inisiatif Kreatif dalam Mengurangi Sampah Plastik
Di tengah tantangan pengelolaan sampah yang semakin kompleks, Firdilla Qonita (31) menunjukkan bahwa setiap individu bisa menjadi bagian dari solusi. Dengan memanfaatkan sampah kantong plastik atau keresek, ia berhasil menciptakan berbagai produk yang bermanfaat dan ramah lingkungan. Totebag, dompet, hingga pouch (dompet koin) adalah beberapa contoh hasil kerajinan tangan yang dihasilkan dari bahan daur ulang.
Firdilla mengatakan bahwa kegiatannya ini dimulai sejak 2016, ketika ia mulai memberdayakan masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, yaitu Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung. Awalnya, sampah-sampah tersebut dikumpulkan untuk dijadikan suvenir ramah lingkungan. Dari sana lahir UMKM bernama Sugar Souvenir.
Menurut Firdilla, masalah sampah tidak pernah berakhir. Bahkan, kesadaran masyarakat untuk memilah sampah masih sangat rendah. Oleh karena itu, ia memilih untuk memulai dari diri sendiri dan hal-hal kecil. "Saya percaya, perubahan dimulai dari diri sendiri," ujarnya.
Pada tahun 2023, inisiatif Firdilla terus berkembang. Ia mulai melakukan daur ulang sampah plastik dengan teknik sederhana, yaitu menyetrika kantong plastik. Hasilnya, kantong-kantong keresek berubah menjadi benda-benda yang bisa digunakan sehari-hari.
Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, Firdilla secara aktif mengunjungi bank sampah dan menempatkan collector plastic bag di empat titik strategis, yaitu kampus SBM ITB, Unpar, Laswee, dan Pasar Kreatif Jabar. Proses pengumpulan dilakukan setiap minggu atau bulanan. Namun, ada tantangan yang sering dihadapi, seperti sampah yang tidak sesuai, misalnya puntung rokok yang sering kali tercampur.
"Kami terus mengedukasi melalui media sosial dan menggelar workshop agar masyarakat lebih paham cara memilah sampah," tambah Firdilla.
Kini, Sugar Souvenir bekerja sama dengan Hotel Indigo Bandung untuk menempatkan dua drop box upcycle, yaitu untuk sampah plastik dan tekstil. Firdilla berharap, hadirnya drop box ini akan memudahkan masyarakat dalam menyumbangkan sampah mereka.
Ia juga menyebutkan bahwa kehadiran drop box ini menjadi cara yang menyenangkan untuk mengedukasi masyarakat. Mereka bisa membawa sampah sendiri dan meletakkannya di drop box, lalu mendapatkan pengalaman yang bermakna.
Marketing & Communications Manager Hotel Indigo Bandung, Aldi Rinaldi, menjelaskan bahwa inisiatif drop box upcycle memungkinkan masyarakat dan tamu hotel untuk menyumbangkan sampah plastik dan tekstil. Sampah-sampah tersebut akan diubah menjadi suvenir yang memiliki nilai ekonomi dan estetika tinggi.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengajak para tamu dan masyarakat sekitar lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan serta mendukung pengembangan usaha kreatif lokal.
Aldi berharap, dengan adanya Drop Box Upcycle, lebih banyak orang akan terinspirasi untuk peduli dan berkontribusi terhadap kelestarian bumi. Ia percaya, kolaborasi ini adalah langkah nyata dalam mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus mengangkat potensi kreativitas lokal.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!