Sinyal Ayla EV Bakal Diproduksi, Ini Bukti Kekuatan Daihatsu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perkembangan Terbaru Mengenai Daihatsu Ayla EV

Mobil konsep Daihatsu Ayla EV yang pernah muncul di GIIAS 2022 lalu kembali menjadi perhatian publik. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) tampaknya masih memperhatikan pengembangan kendaraan listrik pertamanya, yang dikenal sebagai Battery Electric Vehicle (BEV). Hal ini terlihat dari siluet visual yang muncul saat ADM merayakan produksi kendaraan ke-9 juta unit. Dalam cuplikan singkat tersebut, terlihat ilustrasi aktivitas tim R&D Daihatsu di Indonesia sedang mengembangkan bentuk mobil konsep Ayla EV.

Menanggapi hal ini, Marketing Director & Corporate Communication Director PT ADM, Sri Agung Handayani, menjelaskan bahwa gambar tersebut hanya bertujuan untuk menunjukkan fasilitas yang dimiliki Daihatsu di Indonesia. Menurutnya, pihaknya ingin menunjukkan komitmen R&D mereka dalam membuat produk yang inovatif dan lengkap. "Kami sudah terbuka, ya. Coba-coba (Ayla EV) digambar karena itu bagian dari langkah komitmen R&D kami yang menjadi pertama, terlengkap, terbesar, dan terkomprehensif," ujarnya.

Meski demikian, Sri Agung tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai perkembangan proyek Ayla EV. Ia hanya menyebutkan bahwa saat ini, pihaknya masih fokus pada studi dan pengembangan. Dari sisi desain, Ayla EV memiliki basis dari versi bensinnya, sehingga memiliki tampilan yang kental dengan mobil konvensional. Namun, beberapa detail dirancang ulang agar tampilannya mirip dengan mobil konsep.

Dalam siluet yang ditampilkan, bentuk Ayla EV terlihat hampir siap masuk dapur produksi. Tampaknya, desain mobil ini juga mirip dengan Perodua eMO-II yang pernah muncul di Kuala Lumpur International Mobility Show (KLIM) 2024. Berdasarkan informasi dari Paultan, Perodua eMO-II merupakan hasil pengembangan dari nol, berbeda dengan model sebelumnya yang dikenal sebagai eMO.

Perodua eMO-II dilaporkan mampu melaju dari diam hingga kecepatan 100 km/jam dalam waktu kurang dari 10 detik. Daya jelajah yang dijanjikan mencapai 400-410 kilometer sekali pengisian daya. Meskipun belum ada data spesifikasi resmi, mobil ini disebut-sebut akan menggunakan platform baru yang berbeda dari Perodua Myvi. Dengan demikian, secara dimensi, eMO-II lebih kecil dan masuk ke segmen B. Harga yang diprediksi adalah di bawah 90 ribu ringgit atau sekitar Rp 300 jutaan.

Boleh jadi, Daihatsu Ayla EV menggunakan basis yang sama dengan Perodua eMO-II atau cikal bakal Perodua Axia BEV. Perlu diketahui bahwa Daihatsu Ayla dan Perodua Axia adalah mobil yang sama, hanya berbeda merek. Dengan demikian, kemungkinan besar Ayla EV akan mengadopsi teknologi serupa dengan eMO-II.

Pengembangan mobil listrik seperti Ayla EV menunjukkan bahwa Daihatsu semakin serius dalam menghadapi tren pasar kendaraan listrik. Dengan adanya inisiatif R&D yang kuat, pabrikan asal Jepang ini berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam industri otomotif listrik di Indonesia.