
Kabar Gembira bagi PSIS Semarang
PSIS Semarang kini bisa bernapas lega setelah FIFA resmi mencabut sanksi registration ban yang sebelumnya dikenakan terhadap klub. Sanksi ini berawal dari tunggakan gaji kepada mantan pemain asing, Vitinho, yang akhirnya melaporkan masalah tersebut ke FIFA. Akibatnya, PSIS tidak bisa mendaftarkan pemain baru hingga masalah tersebut terselesaikan.
Kabar tentang pencabutan sanksi pertama kali muncul melalui akun Instagram @kabarmahesajenar (KMJ). Meski informasi ini sudah diketahui sebelumnya, beberapa hari lalu situs resmi FIFA mengalami gangguan akses. Kini, dengan situs kembali normal, PSIS bebas dari sanksi tersebut.
Angin Segar untuk Suporter
Bagi para suporter, kabar ini menjadi angin segar karena PSIS kini dapat kembali mendaftarkan pemain baru untuk menghadapi Liga 2 musim ini. Namun, meskipun situasi ini memberi harapan, masih ada ketakutan di kalangan fans bahwa manajemen belum menunjukkan keseriusan dalam proses transfer.
Beberapa penggemar mengharapkan adanya pemain bintang yang bisa membawa PSIS promosi ke Liga 1. Namun, sampai saat ini, belum ada nama besar yang resmi didatangkan. Hal ini membuat banyak orang meragukan kemampuan PSIS dalam bersaing di Liga 2 musim ini.
Dua Pemain Asing Resmi Bergabung
Hingga pekan ini, PSIS telah mengumumkan dua pemain asing yang bergabung. Pertama adalah Camilo Andres Sanches, striker asal Kolombia yang sebelumnya bermain untuk Melita di Malta. Ia datang dengan nilai pasar sekitar Rp2,61 miliar menurut Transfermarkt.
Pemain kedua adalah Marko Ivanovic, bek Montenegro dengan tinggi badan 1,94 meter. Sebelumnya, Ivanovic memperkuat Gresik United di Liga 2 dan kini diboyong ke Semarang dengan nilai pasar sekitar Rp1,30 miliar. Kehadirannya diharapkan bisa memperkuat lini pertahanan PSIS.
Meskipun kedua pemain ini bukan nama besar, suporter masih menantikan langkah lebih lanjut dari manajemen. Kuota pemain asing di Liga 2 adalah tiga orang, jadi PSIS masih memiliki satu slot tambahan.
Target Masih Belum Jelas
Sejauh ini, manajemen PSIS belum memberikan pernyataan jelas terkait target mereka di Liga 2. Situasi ini menimbulkan spekulasi bahwa klub mungkin hanya ingin bertahan di Liga 2 tanpa ambisi langsung untuk promosi.
Namun, dengan dukungan publik yang besar dan tradisi klub yang panjang, tekanan untuk kembali ke Liga 1 sangat besar. Bagi suporter, degradasi musim lalu menjadi pukulan berat dan mereka berharap PSIS segera kembali promosi.
Tantangan di Liga 2
Perjalanan PSIS di Liga 2 musim ini akan sangat berat. Banyak tim dengan ambisi besar untuk promosi, termasuk klub-klub bersejarah dan tim yang mendapat suntikan dana segar dari investor.
Dengan kondisi ini, PSIS dituntut untuk tampil konsisten dan tidak boleh terlena hanya karena sudah terbebas dari sanksi. Faktor mental juga akan sangat berpengaruh. Degradasi musim lalu meninggalkan luka, dan kini saatnya PSIS menunjukkan karakter sebagai salah satu tim besar di Indonesia.
Persiapan dan Harapan
Kabar gembira dari FIFA menjadi momentum penting bagi PSIS Semarang. Tim kini bisa mendaftarkan pemain anyar untuk menghadapi kompetisi Liga 2. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama terkait kualitas rekrutan pemain.
Boikot suporter dalam mendukung PSIS membuat performa klub kurang garang. Tanpa dukungan suporter, pemain kehilangan semangat. Sementara itu, tuntutan suporter sendiri belum sepenuhnya dipenuhi oleh manajemen.
Konflik antara manajemen dan suporter masih terlihat belum selesai. Bahkan tahun lalu, CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi sempat berkonflik dengan Mantan Ketua Umum Panser Biru Kepareng alias Wareng. Yoyok Sukawi melaporkan Wareng ke kepolisian karena dianggap mencemarkan nama baik.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!