Saham Ini Masuk Daftar Baru Indeks FTSE

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Susunan Indeks FTSE Global Equity Indonesia

Beberapa perubahan signifikan telah diumumkan terkait susunan konstituen atau rebalancing Indeks FTSE Global Equity Indonesia (FTSE GEIS) dalam semi annual review edisi September 2025. Perubahan ini akan berlaku efektif setelah penutupan perdagangan pada Jumat, 19 September 2025, dan perdagangan dengan susunan baru akan dimulai pada Senin, 22 September 2025.

Salah satu perubahan utama adalah penambahan saham PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), yang merupakan bagian dari Grup Sinar Mas, ke kategori emiten kapitalisasi besar atau FTSE GEIS Large Cap Index. Bobot saham DSSA dalam indeks ini sebesar 25,4272% berdasarkan definisi free float menurut FTSE Russell. Hal ini menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut memiliki likuiditas tinggi dan menjadi salah satu emiten utama di pasar modal Indonesia.

Sebaliknya, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dikeluarkan dari perhitungan mid cap. Hal ini bisa menjadi indikasi perubahan dalam kinerja atau struktur perusahaan bank tersebut dalam beberapa bulan terakhir.

Penambahan Saham Baru ke Kategori Micro Cap

Selain itu, terdapat beberapa saham dari berbagai sektor yang ditambahkan ke kategori micro cap dalam indeks tersebut. Beberapa di antaranya adalah:

  • PT Kencana Energi Lestari Tbk (KEEN)
  • PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI)
  • PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BHIT)
  • PT Mulia Industrindo Tbk (MLIA)
  • PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
  • PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA)
  • PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO)
  • PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Tbk (ULTJ)

Penambahan saham-saham ini menunjukkan adanya potensi pertumbuhan dan minat investor terhadap perusahaan-perusahaan yang sebelumnya belum masuk dalam kategori micro cap.

Penghapusan Saham dari Kategori Micro Cap

Di sisi lain, beberapa saham yang sebelumnya masuk dalam kategori micro cap kini tersisih. Di antaranya adalah:

  • PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST)
  • PT Dana Brata Luhur Tbk (TEBE)
  • PT IMC Pelita Logistik Tbk (PSSI)
  • PT Murni Sadar Tbk (MTMH)
  • PT Resource Alam Indonesia Tbk (KKGI)
  • PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)
  • PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID)

Perubahan ini bisa menjadi indikasi adanya penurunan performa atau perubahan strategi bisnis dari perusahaan-perusahaan tersebut, sehingga tidak lagi memenuhi kriteria untuk masuk dalam kategori micro cap.

Dampak Perubahan pada Pasar Modal

Perubahan dalam indeks FTSE GEIS dapat memberikan dampak signifikan pada perilaku investor dan pergerakan harga saham. Saat sebuah saham ditambahkan ke kategori yang lebih tinggi, seperti large cap atau mid cap, biasanya akan mengalami peningkatan permintaan dari investor institusi dan asing. Sebaliknya, penghapusan dari kategori tertentu bisa menyebabkan penurunan daya tarik saham tersebut.

Ketika indeks mengalami rebalancing, para pelaku pasar harus memperhatikan perubahan tersebut karena dapat memengaruhi portofolio mereka. Investor juga perlu memantau perkembangan kinerja perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam perubahan indeks agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat.

Dengan demikian, perubahan susunan indeks FTSE GEIS tidak hanya menjadi informasi akademis, tetapi juga menjadi acuan penting bagi para pemangku kepentingan di pasar modal Indonesia.