
Dipublikasikan pada, 3 September -- 3 September 2025 17.03 WIB
Sekurangnya 10 orang tewas dalam protes kekerasan di Indonesia pekan lalu, menurut sebuah kelompok hak asasi manusia yang melaporkan hal tersebut pada Rabu, memicu kekhawatiran mengenai penggunaan kekuatan berlebihan oleh otoritas. Kerusuhan ini, yang mengguncang ekonomi terbesar Asia Tenggara, awalnya meletus karena ketidaksetaraan ekonomi dan fasilitas mewah para anggota legislatif, tetapi memburuk setelah sebuah video viral menunjukkan satuan paramiliter membunuh seorang pengemudi muda. Video tersebut memicu kemarahan nasional terhadap polisi, memicu demonstrasi besar-besaran di kota-kota besar.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengonfirmasi telah menerima laporan tentang 10 kematian, menyebutkan bahwa beberapa korban mungkin menjadi target dari penggunaan kekuatan berlebihan oleh pasukan keamanan. Kepala kelompok tersebut, Anis Hidayah, mengatakan korban tewas dilaporkan di Jakarta Raya, Makassar, Jawa Tengah, dan Papua. Aktivis hak asasi berpendapat bahwa jumlah korban sebenarnya mungkin meningkat, karena masih ada informasi yang dikumpulkan dari daerah-daerah yang terkena dampak demonstrasi. Laporan-laporan ini menambah tuntutan yang semakin meningkat untuk pertanggungjawaban dan keadilan.
Selain korban jiwa, lebih dari 900 orang terluka, sementara ribuan ditahan selama protes. Kebanyakan tahanan kemudian dibebaskan, tetapi kelompok hak asasi mengingatkan bahwa penangkapan massal menunjukkan kelebihan wewenang pemerintah. Pengawas hak asasi khawatir ada kasus yang tidak dilaporkan, yang menunjukkan skala korban dan cedera mungkin lebih tinggi. Para demonstran terus menuntut perlakuan adil, pengurangan kewenangan bagi anggota legislatif, dan pertanggungjawaban bagi pasukan keamanan yang dituduh melakukan kesalahan.
Organisasi independen juga mengulang temuan yang sama. Yayasan Bantuan Hukum Indonesia membenarkan 10 kematian dan ratusan luka-luka, sementara Amnesty International meminta "investigasi independen" terhadap kekerasan tersebut. Kelompok hak asasi lainnya, Komisi Orang Hilang dan Korban Kekerasan, melaporkan setidaknya 20 orang hilang per hari Senin. Catatan-catatan ini menunjukkan krisis yang semakin dalam dan permintaan mendesak untuk investigasi yang transparan.
Keributan memaksa Presiden Prabowo Subianto untuk awalnya membatalkan rencana perjalanan ke Tiongkok. Namun, pejabat pemerintah kemudian mengumumkan bahwa situasi telah stabil, memungkinkannya untuk melanjutkan kunjungan tersebut. Pada Rabu, Prabowo menghadiri parade militer besar di Beijing dan akan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Keputusannya menunjukkan keseimbangan yang halus antara menangani keributan domestik dan menjaga komitmen internasional.
Di sisi lain, Kantor Hak Asasi Manusia PBB meminta Indonesia untuk segera melakukan penyelidikan yang menyeluruh dan transparan terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Para kritikus mengatakan bahwa penyelidikan yang dapat dipercaya sangat penting untuk memulihkan kepercayaan publik dan menjamin keadilan bagi para korban. Polisi nasional belum memberikan respons terhadap permintaan komentar, meninggalkan banyak pertanyaan tentang tanggapan negara yang belum terjawab. Krisis yang berlangsung tetap menjadi tantangan terberat yang dihadapi Presiden Prabowo sejak menjabat tahun lalu.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!