
Kehadiran TNI-Polri di Lokasi Keributan Warga Tapalang
Personel Samapta Polresta Mamuju dan Koramil Tapalang Kodim 1418/Mamuju terus berjaga di sekitar lokasi keributan antar warga yang terjadi di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju. Pemantauan ini dilakukan hingga Senin (25/8/2025) sebagai bentuk komitmen untuk memulihkan situasi agar tetap aman dan kondusif.
Patroli gabungan antara TNI dan Polri rutin dilaksanakan di wilayah Tapalang yang dianggap rawan. Tidak hanya dilakukan pada siang hari, patroli juga dilakukan pada malam hari untuk memastikan stabilitas keamanan benar-benar terjaga.
Selain patroli, personel TNI dan Polri juga aktif berdialog dengan warga setempat. Melalui komunikasi langsung, aparat mengajak masyarakat untuk senantiasa menjaga kerukunan, menghindari provokasi, serta bersama-sama menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan tertib.
Kasat Samapta Iptu Sirajuddin menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus hadir di tengah masyarakat, memberikan rasa aman, dan memastikan situasi tetap terkendali. Dukungan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban bersama.
Babinsa Koramil 1418-02/Tapalang, Kopda Moh Asri, menegaskan bahwa TNI akan selalu mendukung upaya Polri dalam menjaga kondusifitas wilayah. Menurutnya, pihaknya bersama-sama berupaya agar warga dapat kembali beraktivitas dengan tenang. Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan kerukunan sebagai pondasi utama dalam kehidupan bermasyarakat.
Sejarah Keributan Antara Warga Desa Kasambang dan Kuridi
Sebelumnya, kasus keributan antar warga Desa Kasambang dan Kuridi di Kecamatan Tapalang terjadi sebanyak dua kali. Pertama terjadi di Lapangan Bahagia Galung, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Selasa (12/8/2025) sore.
Kericuhan terjadi usai pertandingan antara tim Kasambang versus Dayangina, yang dimenangkan tim Dayangina melalui drama adu penalti. Bentrok terjadi karena seorang warga Kasambang diduga terpancing emosi dan berlari ke lapangan mengejar warga Kuridi.
Kemudian, bentrokan kedua terjadi pada Jumat (22/8/2025). Aksi pemukulan yang terjadi di SMA Negeri 1 Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, menjadi awal dari peristiwa ini. Seorang pelajar asal Kuridi dipukul oleh pelajar asal Kasambang. Aksi ini kemudian meluas hingga melibatkan warga lainnya.
Menurut Kasi Humas Polresta Mamuju, IPDA Herman Basir, keributan ini bukan dipicu oleh kasus keributan sepak bola yang juga sempat melibatkan dua warga tersebut di Lapangan Bahagia, Galung Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat beberapa waktu lalu.
Herman menjelaskan bahwa insiden pemukulan di sekolah menjadi pemicu utama keributan antar warga. Hal ini menunjukkan pentingnya pengawasan dan pencegahan konflik di lingkungan masyarakat, terutama di tempat-tempat umum seperti sekolah dan lapangan olahraga.
Dengan kehadiran TNI-Polri yang intensif, diharapkan situasi di Kecamatan Tapalang dapat segera pulih. Masyarakat juga diimbau untuk lebih waspada dan menjaga perdamaian di lingkungan sekitar mereka. Kolaborasi antara aparat dan warga menjadi kunci dalam menciptakan suasana yang aman dan harmonis.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!