Perekrut mempromosikan peluang yang ditawarkan AI

Perusahaan rekrutmen pekerjaan terkemuka melihat kecerdasan buatan (AI) sebagai peluang daripada ancaman terhadap pekerjaan.

Pegawai perlu beradaptasi dan berkembang bersama teknologi, kata para perekrut.

Punyanuch Sirisawadwattana, manajer negara di Robert Walters Thailand, mengatakan bahwa AI adalah peluang yang mendorong transformasi positif, bukan ancaman utama terhadap pekerjaan.

"Meskipun AI sedang mengubah berbagai industri, itu tidak berarti pekerjaan hilang — itu berarti pekerjaan sedang berkembang," katanya.

AI meningkatkan kemampuan manusia untuk berkontribusi dengan cara yang bermakna.

Misalnya, akuntan dapat menggunakan alat AI untuk mempercepat pemrosesan data dan menghabiskan lebih banyak waktu untuk memberi nasihat kepada klien tentang keputusan keuangan strategis, kata Ms Punyanuch.

"Di Robert Walters, kami melihat AI sebagai alat untuk memberdayakan profesional, bukan menggantikan mereka," katanya.

Sebagai contoh, penulis iklan AI kami memungkinkan perekrut untuk membuat iklan pekerjaan lebih cepat dan efektif, menghemat lebih dari 2.000 jam secara global, sambil meningkatkan kinerja iklan.

Ini memungkinkan konsultan untuk fokus pada pembangunan hubungan manusia yang bermakna, keterampilan yang tidak dapat direplikasi oleh AI.

Secara sama, lulusan baru dapat memanfaatkan alat AI untuk meningkatkan pekerjaan mereka sambil mengutamakan berpikir kritis, kreativitas, dan kecerdasan emosional, kata Ms Punyanuch.

Individu harus terus meningkatkan keterampilan mereka, belajar bekerja sama secara efektif dengan teknologi dan belajar sifat-sifat yang melengkapi AI, katanya.

Meskipun ada kemajuan teknologi, manusia tetap menjadi inti dari setiap keputusan dan interaksi bisnis, dan kreativitas, empati, serta penilaian manusia yang akan terus mendorong kesuksesan, kata Ms Punyanuch.

Duangporn Promon, direktur manajemen Jobsdb oleh SEEK Thailand, mengatakan bahwa AI adalah pemicu perubahan dan peluang dalam tenaga kerja Thwailand, menekankan adaptasi dan perdefinisan nilai.

AI sedang mengubah cara pekerjaan dilakukan dan menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru, katanya.

Profesional sudah menggunakan AI untuk meningkatkan pekerjaan mereka dengan cepat, memungkinkan mereka fokus pada tugas yang membutuhkan pemikiran dan kreativitas manusia.

Para profesional yang mampu menggabungkan pengetahuan teknis dengan kemampuan seperti kreativitas, pemecahan masalah, dan pemahaman terhadap emosi manusia sangat dibutuhkan, kata Ms Duangporn.

Dia berkata sementara mesin unggul dalam memproses data, mereka tidak dapat menggantikan intuisi, etika, dan imajinasi manusia.