Peran Orang Tua Bisa Menyebabkan Stres, Ini 7 Cara Mengatasinya

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Mengelola Stres sebagai Orang Tua di Era Modern

Menjadi orangtua di masa kini memang penuh tantangan. Dari menghadapi tenggat waktu pekerjaan hingga merasa tidak cukup baik dalam mengasuh anak, banyak orangtua mengalami rasa bersalah dan tekanan emosional yang berkepanjangan. Kondisi ini bisa berdampak pada hubungan antara orangtua dan anak, serta kesehatan mental secara keseluruhan.

Setelah pandemi, banyak orangtua masih mengalami gejala seperti brain fog, yaitu perasaan bingung, lambat dalam berpikir, atau kesulitan berkonsentrasi. Psikolog klinis berlisensi, Cara Goodwin, Ph.D., menjelaskan bahwa stres dan gangguan kehidupan selama pandemi menjadi salah satu penyebabnya. Untuk tetap sehat dan hadir secara optimal bagi anak, berikut tujuh cara yang dapat dilakukan oleh orangtua:

1. Menerima Bahwa Tidak Ada Orang Tua yang Sempurna

Banyak orangtua merasa bersalah ketika tidak mampu memenuhi semua kebutuhan anak atau khawatir membuat keputusan yang salah. Namun, gaya pengasuhan yang terlalu intens dan child-centrism justru meningkatkan stres dan depresi pada orangtua. Menurut Goodwin, menjadi sempurna bukanlah tujuan utama. Perfeksionisme justru dapat menyebabkan gangguan psikologis pada orangtua dan meningkatkan kecemasan pada anak. Oleh karena itu, orangtua disarankan memberi ruang bagi anak untuk belajar mandiri dan sesekali memprioritaskan kebutuhan diri sendiri.

2. Belajar Menerima Ketidakpastian

Ketidakpastian sering kali menjadi sumber stres besar. Orang dengan intoleransi terhadap ketidakpastian cenderung lebih mudah cemas dan kurang tangguh dalam menghadapi perubahan. Goodwin menyarankan untuk menghadapi situasi tak pasti tanpa mencari kepastian dari orang lain atau terlalu menganalisis segala kemungkinan. Dengan begitu, orangtua bisa melatih diri untuk lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan.

3. Melatih Kesadaran Penuh (Mindfulness)

Mindfulness bukan hanya tren, tetapi metode efektif untuk mengurangi stres pengasuhan. Penelitian menunjukkan bahwa mindfulness membantu orangtua memahami emosi anak, mengendalikan reaksi berlebihan, dan lebih berbelas kasih pada diri sendiri. Intervensi mindfulness terbukti sangat efektif dalam menurunkan stres orangtua.

4. Menyelesaikan Masalah Secara Terstruktur

Stres sering muncul karena masalah yang dibiarkan menumpuk. Kemampuan problem-solving terbukti menurunkan gejala depresi pada orangtua. Langkah-langkahnya adalah mendefinisikan masalah, membuat daftar solusi, memilih yang terbaik, menerapkannya, lalu mengevaluasi hasilnya. Orangtua yang belajar memecahkan masalah secara aktif menunjukkan kesehatan mental yang lebih baik.

5. Mencari Dukungan Sosial

Dukungan dari pasangan, keluarga, atau komunitas orangtua sangat penting. Pandemi sempat mengurangi jejaring sosial banyak orang. Sekarang saatnya membangun kembali dunia sosial. Dukungan sosial terbukti membantu orangtua menghadapi trauma dan mengurangi risiko gangguan mood pasca persalinan. Mulailah dengan bergabung dalam kelompok orangtua di sekolah anak, komunitas hobi, atau kegiatan olahraga bersama.

6. Memperhatikan Kualitas Tidur

Kurang tidur adalah masalah umum bagi orangtua. Padahal, tidur berkaitan erat dengan regulasi emosi dan kesehatan mental. Tips untuk tidur berkualitas antara lain tidur dan bangun di jam yang sama, batasi konsumsi kafein, hindari gawai sebelum tidur, serta ciptakan kamar yang tenang dan nyaman.

7. Jangan Ragu Mencari Bantuan Profesional

Jika stres mulai mengganggu kehidupan sehari-hari, memengaruhi nafsu makan, tidur, atau hubungan, jangan menunda untuk mencari pertolongan dari tenaga profesional. Terapis, terutama yang menggunakan pendekatan terapi kognitif-perilaku, dapat membantu orangtua mengelola stres dan emosi negatif dengan lebih efektif.

Stres dalam pengasuhan adalah hal wajar, tetapi bukan berarti harus dibiarkan berlarut. Dengan melakukan beberapa langkah di atas, orangtua bisa menjaga keseimbangan hidup sekaligus hadir lebih sehat bagi anak-anaknya.