Pengemudi Ojol Dominasi Pembelian Pertamax Green 95 di Solo

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Respons Masyarakat terhadap Pertamax Green 95 di Solo Menggembirakan

Penggunaan BBM jenis Pertamax Green 95 di wilayah Kota Solo, Jawa Tengah, menunjukkan respons yang cukup baik dari masyarakat. Meski baru berjalan sekitar satu bulan sejak didistribusikan di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU), penyerapan produk ini mencapai 8 ribu liter atau setara dengan 8 kiloliter.

Area Manager Communications, Relations, and CSR Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah, Taufiq Kurniawan, menyampaikan bahwa saat ini hanya satu SPBU di Kota Solo yang menjual Pertamax Green 95. Namun, tingkat penyerapan BBM yang merupakan campuran RON 92 dengan 5 persen bioetanol tersebut dinilai sangat memuaskan.

"Belum genap satu bulan, tetapi hasilnya sudah memuaskan. Rata-rata konsumsi mencapai 400 liter per hari, dan secara total telah mencapai 8 ribu liter," ujar Taufiq saat ditemui wartawan dalam acara pelatihan Pertamina UMK Academy 2025 di Kota Solo pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Menurut Taufiq, target pasar Pertamax Green 95 sebenarnya adalah kalangan menengah ke atas. Hal ini sesuai dengan nilai oktan dan spesifikasi kendaraan. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar penggunanya justru berasal dari pengemudi ojek online atau ojol.

"Ternyata banyak pelaku usaha ekonomi, khususnya ojol, yang menggunakan Pertamax Green 95. Dari testimoni para pengemudi, mereka mengakui bahwa penggunaannya lebih irit dibandingkan BBM sebelumnya," tutur dia.

Alasan Pertamax Green 95 lebih irit, menurut Taufiq, karena secara teori, penggunaan oktan yang lebih tinggi dari spesifikasi kendaraan akan menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna di mesin. Hal ini membuat kinerja mesin menjadi lebih efisien, mengurangi pembuangan gas buang, serta ramah lingkungan.

Dengan adanya minat yang tinggi dari para pengemudi ojol, Taufiq berharap konsumen lain juga tertarik untuk mencoba BBM ini. Ia menilai bahwa para ojol sebagai pelaku usaha yang memperhitungkan biaya operasional harian mereka, bisa menjadi contoh positif bagi pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat.

"Jika ojol saja bisa menggunakan BBM ini, maka konsumen lain tentu bisa ikut serta. Kami berharap masyarakat luas dapat mulai beralih ke Pertamax Green 95," katanya.

Karena animo masyarakat yang bagus, Pertamina sedang merencanakan untuk menambahkan satu outlet lagi di wilayah Solo Raya. Meski lokasi belum bisa diungkapkan karena masih dalam tahap uji coba pasar, Taufiq menjelaskan bahwa penempatan SPBU akan disesuaikan dengan karakteristik daerah.

"Kami ingin melihat apakah pasar cocok atau tidak, termasuk apakah daerah tersebut padat penduduk atau memiliki perumahan mewah," ujarnya.

Ia memberikan contoh, seperti di Semarang, Pertamax Green 95 dipasarkan di kawasan pemukiman mewah, sementara di Yogyakarta, penyebarannya dilakukan di lingkungan pendidikan. Di Solo, karakteristik pasar berbeda, sehingga semua langkah diambil dalam rangka uji coba.

Meski demikian, menurut Taufiq, antusiasme masyarakat terhadap produk ini cukup positif. Dari target awal sebanyak delapan outlet penjualan di Jawa Tengah dan DIY, hingga akhir tahun nanti akan ada 12 outlet. Hal ini dikarenakan permintaan yang luar biasa dan harga yang kompetitif.

"Satu liter Pertamax Green 95 dijual dengan harga Rp 13.250, yang menurut kami sangat bersaing," pungkas Taufiq.