Pemkab Kuningan dan Pemkot Cirebon Perkuat Kolaborasi Kelola Mata Air Paniis

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kerja Sama Pengelolaan Sumber Mata Air Paniis antara Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon

Pemerintah Kabupaten Kuningan dan Pemerintah Kota Cirebon resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) terkait pengelolaan Sumber Mata Air Paniis yang berada di Desa Paniis, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Penandatanganan PKS ini dilakukan pada Jumat, 22 Agustus 2025, di Kantor Wali Kota Cirebon. Acara ini menjadi tanda komitmen kuat dari kedua pihak dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air sekaligus meningkatkan efisiensi distribusi air bersih bagi masyarakat.

Dalam acara tersebut, hadir Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar, M.Si beserta jajaran Pemkab Kuningan, serta Wali Kota Cirebon Effendi Edo, S.AP., M.Si didampingi oleh perangkat Pemkot Cirebon. Turut hadir juga unsur Forkopimda, PAM Tirta Kamuning, dan kepala perangkat daerah terkait dari kedua wilayah.

Dalam sambutannya, Bupati Kuningan menyampaikan bahwa kerja sama pengelolaan Mata Air Paniis telah terjalin sejak tahun 2009 dan terus dievaluasi untuk penyempurnaan. Ia menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya air secara berkelanjutan.

“Langkah ini bukan hanya soal peningkatan pendapatan daerah, tapi juga bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan. Penurunan tingkat kebocoran air adalah bagian dari upaya peningkatan kualitas layanan air bersih untuk masyarakat,” ujar Dian.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Mata Air Paniis merupakan aset vital yang manfaatnya dirasakan tidak hanya oleh warga Kuningan, tetapi juga masyarakat Kota Cirebon.

“Menjaga ekosistem di sekitar sumber mata air akan memastikan keberlangsungan debit air. Oleh karena itu, kedua daerah harus terus mengedepankan konservasi lingkungan demi kebutuhan generasi mendatang,” tambahnya.

Penandatanganan PKS ini juga mencakup pengaturan kompensasi penggunaan air dan batas toleransi kebocoran, yang bertujuan meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pemanfaatan sumber daya air antardaerah. Dengan adanya aturan yang jelas, diharapkan dapat mencegah konflik dan memastikan pengelolaan yang lebih baik.

Melalui kerja sama ini, diharapkan terjalin sinergi yang lebih erat antara Kabupaten Kuningan dan Kota Cirebon, tidak hanya dalam pengelolaan air, tetapi juga dalam bidang lain yang memberi dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat kedua daerah. Dengan kolaborasi yang baik, kedua pihak dapat saling mendukung dalam menciptakan kondisi yang lebih baik bagi masyarakat.

Beberapa hal yang menjadi fokus utama dari PKS ini meliputi:

  • Pengelolaan Sumber Daya Air: Menjamin keberlanjutan pengelolaan sumber mata air agar dapat dimanfaatkan secara optimal.
  • Peningkatan Efisiensi Distribusi: Meminimalkan kebocoran air dan meningkatkan efisiensi dalam distribusi air bersih.
  • Konservasi Lingkungan: Melindungi ekosistem sekitar sumber mata air untuk menjaga debit air jangka panjang.
  • Akuntabilitas dan Transparansi: Mengatur mekanisme kompensasi penggunaan air agar lebih jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kerja sama ini juga menjadi langkah strategis dalam membangun hubungan yang harmonis antar daerah. Dengan saling menghargai dan bekerja sama, kedua wilayah dapat mencapai tujuan bersama dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Diharapkan, inisiatif ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan kerja sama yang saling menguntungkan dan berdampak positif bagi masyarakat.