Pameran Pendidikan Menandai 60 Tahun Hubungan yang Kuat

Singapura tertarik untuk memperkuat kerja sama pendidikan dengan Thailand, seiring dua negara merayakan enam dekade kemitraan yang erat.

Berbicara dalam pembukaan Pameran Pendidikan Singapura 2025 di Bangkok pekan lalu, Quek Shei Ting, Wakil Kepala Misi Republik Singapura di Thailand, menekankan pentingnya pendidikan sebagai fondasi hubungan bilateral.

"Thailand dan Singapura memiliki sejarah persahabatan dan kerja sama yang panjang, dan pendidikan selalu menjadi salah satu bidang kerja sama terkuat kita," katanya.

Dalam 60 tahun terakhir, negara-negara tersebut telah terlibat dalam berbagai inisiatif, termasuk program penjajaran sekolah, Kemah Kemitraan Peningkatan Singapura-Thailand (STEP), dan pertukaran budaya.

Di luar proyek yang dipimpin pemerintah, lebih dari 70 sekolah Singapura telah menjalin kemitraan dengan lembaga Thailand, mencerminkan semakin besarnya pentingnya hubungan antar masyarakat.

"Contoh-contoh ini merupakan bukti dari hubungan pendidikan kami yang erat. Lebih penting lagi, mereka memberikan kesempatan bagi pemuda di Thailand dan Singapura untuk memperluas wawasan mereka," kata Ms Quek.

Singapura juga mendorong kolaborasi yang lebih dalam antara lembaga pendidikan tinggi.

Banyak universitas dan lembaga Singapura telah menandatangani perjanjian dengan mitra Thailand, mencakup proyek penelitian bersama, pertukaran mahasiswa, dan mobilitas staf akademik.

Selain itu, siswa Singapura semakin memperoleh pengalaman kerja di Thailand, katanya, menunjukkan bahwa setiap tahun sekitar 200 magang dari Singapura melakukan magang selama enam bulan di berbagai organisasi Thailand.

"Singapura sangat tertarik untuk melakukan lebih banyak di bidang ini. Mahasiswa kami antusias datang ke Thailand, yang menawarkan lingkungan yang aman dan kondusif untuk pelatihan serta pembelajaran di tempat kerja," tambahnya.

Peluang beasiswa juga telah memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan.

Kementerian Pendidikan Singapura telah menawarkan Beasiswa Asean kepada siswa dari Thailand dan negara anggota lainnya sejak tahun 1998.

"Sejak tahun-tahun terakhir, banyak mahasiswa Thailand yang luar biasa telah memperoleh manfaat dari program ini. Beberapa lainnya memilih untuk belajar di Singapura secara mandiri, dan banyak dari mereka kembali ke Thailand untuk membangun karier yang sukses dan berkontribusi terhadap masyarakat," katanya.

Saya bangga mengatakan bahwa lulusan ini sekarang menjadi teman seumur hidup Singapura, terus memperkuat ikatan antara rakyat kami.

Ibu Quek mendorong lebih banyak mahasiswa Thailand untuk mengejar pendidikan di Singapura, menyoroti standar akademik kelas dunia negara tersebut, keragaman budaya, dan lingkungan yang aman.

"Di luar akademik, Singapura menawarkan akses ke jaringan dan industri internasional, berkat perannya sebagai pusat bisnis regional. Mahasiswa dapat mengharapkan berbagai peluang karier setelah lulus," katanya.