
Rencana Buyback Saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), yang merupakan anak usaha dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, mengumumkan rencana pembelian kembali saham atau buyback dengan nilai maksimal sebesar Rp 1 triliun. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk menjaga stabilitas harga saham dan meningkatkan nilai bagi pemegang saham.
Dalam laporan resmi yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), rencana aksi korporasi ini akan dijalankan setelah mendapatkan persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). RUPSLB tersebut direncanakan berlangsung pada 16 September 2025. Jika persetujuan telah diperoleh, masa pelaksanaan buyback akan berlangsung selama 12 bulan.
Batasan Jumlah Saham yang Dibeli Kembali
Perusahaan menegaskan bahwa jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 4,12 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Hal ini bertujuan untuk memastikan kestabilan struktur modal perusahaan tanpa mengganggu operasional utama.
Sumber pendanaan untuk rencana buyback ini berasal sepenuhnya dari kas internal perusahaan. Dengan demikian, tidak ada penggunaan dana eksternal yang dapat memengaruhi kondisi keuangan jangka panjang perusahaan.
Tujuan dan Manfaat dari Aksi Korporasi
Manajemen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk menyatakan bahwa rencana buyback ini memiliki beberapa tujuan penting. Pertama, langkah ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas kepada perusahaan dalam menjaga stabilitas harga saham. Dengan demikian, tingkat harga saham dapat mencerminkan nilai sebenarnya dari kinerja perusahaan.
Selain itu, buyback juga bertujuan untuk mengoptimalkan kelebihan kas yang dimiliki perusahaan. Dengan mengembalikan dana tersebut kepada pemegang saham, perusahaan berharap dapat meningkatkan imbal hasil yang diterima oleh para investor.
Dampak terhadap Operasional Perusahaan
Perusahaan menjamin bahwa pelaksanaan rencana buyback tidak akan memberikan dampak negatif secara signifikan terhadap aktivitas bisnis, arus kas, maupun kebutuhan modal kerja. Meskipun pembelian kembali saham akan mengurangi aset dan ekuitas perusahaan sebesar jumlah saham yang dibeli, manajemen yakin bahwa hal ini akan memberikan keyakinan kepada para investor bahwa nilai saham sesuai dengan fundamental perusahaan.
Pernyataan manajemen menunjukkan bahwa langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan serta mempertahankan kepercayaan investor. Dengan demikian, buyback tidak hanya menjadi alat untuk stabilisasi harga saham, tetapi juga sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap kesehatan finansial dan keseimbangan antara pemegang saham dan operasional bisnis.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!