
Kerja Sama Lintasarta dan Telkom dalam Pengembangan Infrastruktur AI
PT Aplikanusa Lintasarta atau yang dikenal sebagai Lintasarta bekerja sama dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dalam upaya pengembangan infrastruktur artificial intelligence (AI). Kemitraan ini mencakup berbagai inisiatif seperti pengembangan AI Infrastruktur GPU Merdeka, solusi AI seperti BigBox dan AI in the Box, serta pemanfaatan fasilitas neuCentrIX Data Center dan konektivitas.
Menurut Zulfi Hadi, Director & Chief Solution Officer Lintasarta, kerja sama ini bertujuan untuk menyediakan infrastruktur dan platform digital yang mampu mempercepat adopsi AI di sektor-sektor strategis. Hal ini juga akan mendukung transformasi digital menuju Indonesia Emas 2045. "Dengan dukungan mitra strategis seperti Telkom, kami menghadirkan infrastruktur dan platform digital yang mampu mempercepat adopsi AI di berbagai sektor industri strategis," ujarnya.
Infrastruktur Lintasarta Lambda telah mencapai lebih dari 130 node, 25 pusat data, serta jaringan serat optik yang menjangkau lebih dari 400 kota dan kabupaten. Infrastruktur ini menjadi fondasi utama dalam mendukung pengolahan data dan pelatihan AI skala besar.
Kerja sama antara Telkom dan Lintasarta didukung oleh teknologi super-coherent optics generasi keenam (PSE-6s) terbaru. Teknologi ini mampu memberikan kecepatan wavelength hingga 1,2Tbps dan 800Gbps pada jarak jauh. Selain itu, ada juga konektivitas IP 800 Gigabit Ethernet (800GE) yang diperkuat oleh Nokia FP5 Routing Silicon generasi kelima.
Sebagai AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison Group, Lintasarta berkomitmen untuk mendorong adopsi AI nasional melalui gerakan AI Merdeka. Program ini mencakup beberapa inisiatif, antara lain:
- Laskar AI: Mencetak talenta siap kerja yang memiliki kemampuan dalam bidang AI.
- Semesta AI: Mendukung akselerasi startup dengan program NVIDIA Inception.
- AI Usecase: Mengimplementasikan solusi AI di berbagai sektor, termasuk keuangan, kesehatan, manufaktur, hingga layanan publik.
Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat aspek infrastruktur dan solusi digital yang menjadi fondasi pertumbuhan ekosistem ekonomi berbasis teknologi di Indonesia.
Selain fokus pada pengembangan AI, Lintasarta juga sedang mengembangkan pilar transformasi digital yang disebut 4C. Pilar-pilar tersebut meliputi Connectivity (Konektivitas), Cloud (Awan), Cybersecurity (Keamanan Siber), dan Collaboration (Kolaborasi).
Dengan pendekatan yang komprehensif, Lintasarta dan Telkom berupaya memastikan bahwa infrastruktur digital yang dibangun mampu mendukung perkembangan teknologi dan inovasi di berbagai sektor. Dengan demikian, kemitraan ini tidak hanya membuka peluang bagi perusahaan tetapi juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih maju dan berkelanjutan di Indonesia.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!