Langkah Pertamina Wujudkan Energi Hijau di SAFE 2025

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Komitmen Pertamina dalam Mewujudkan Ketahanan Energi Nasional dan Net Zero Emission

PT Pertamina (Persero) menunjukkan komitmennya yang kuat dalam menjaga ketahanan energi nasional sekaligus memperhatikan aspek keberlanjutan. Langkah-langkah strategis ini bertujuan untuk mencapai target Net Zero Emission (NZE) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Wakil Direktur Utama Pertamina, Oki Muraza, menyampaikan hal ini saat menjadi pembicara dalam acara Katadata Sustainability Action for The Future Economy (SAFE) 2025 di Jakarta, Rabu, 10 September 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Oki menjelaskan bahwa Pertamina mengusung konsep Dual Growth Strategy. Konsep ini berfokus pada dua aspek utama: memperkuat bisnis eksisting serta mengurangi ketergantungan terhadap impor energi. Di sisi lain, Pertamina juga fokus pada pengembangan bisnis energi rendah karbon sebagai respons terhadap kebutuhan global dalam mengurangi emisi karbon.

Langkah Strategis dalam Transisi Energi Berkelanjutan

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pertamina telah meluncurkan 10 Sustainability Focus. Mulai dari pengurangan emisi hingga inovasi menuju ekonomi hijau. Hasilnya sangat positif, sehingga Pertamina dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terintegrasi terbaik di dunia menurut lembaga pemeringkat ESG, Sustainalytics. Namun, Pertamina tidak berhenti sampai di situ.

Inovasi yang dilakukan antara lain adalah produksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamax Green 95. Bahan bakar ini memiliki nilai oktan tinggi dan kadar sulfur rendah, dihasilkan melalui pencampuran bensin dengan bioetanol. Saat ini, Pertamax Green tersedia di 160 SPBU di Pulau Jawa.

Di sektor penerbangan, Pertamina sedang mengembangkan Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bahan bakar pesawat terbang berbasis nabati. Menurut Oki, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi Hub SAF di kawasan Asia. Pertamina juga menargetkan pembangunan kilang hijau yang dapat memproduksi SAF hingga 100 persen, yang diharapkan menjadi pemasok utama SAF bagi negara-negara lain.

Pengembangan Energi Terbarukan dan Teknologi Hijau

Pertamina juga terus mengembangkan biodiesel B40 berbasis minyak sawit dan renewable diesel yang lebih stabil serta bebas sulfur. Produk-produk ini dapat menjadi energi yang lebih ramah lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru.

Selain itu, Pertamina terus mengembangkan listrik hijau dari panas bumi (geothermal), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), dan biogas. Saat ini, kapasitas terpasang panas bumi Pertamina mencapai 727 MW, dengan target untuk meningkatkan kapasitas hingga dua kali lipat pada 2030. Dengan potensi 24–26 GW, Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar penghasil panas bumi di dunia.

Pertamina juga tengah menyiapkan proyek green hydrogen berbasis energi panas bumi melalui elektrolisis air. Potensi klaster hidrogen telah terpetakan di Sumatra, Sulawesi, dan Jawa. Selain itu, Pertamina mengembangkan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS) untuk menekan emisi dari operasi migas. Salah satu proyek potensial ada di Asri Basin, Laut Jawa, dengan kapasitas penyimpanan lebih dari 1 gigaton.

Tantangan dan Peluang di Masa Depan

Oki menegaskan bahwa seluruh langkah yang diambil oleh Pertamina tidak hanya bertujuan untuk mengurangi emisi global, tetapi juga memperkuat ketahanan energi nasional. Hal ini dilakukan dengan mengurangi impor, membuka lapangan kerja, serta menciptakan ekosistem energi hijau di Indonesia.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa Pertamina berkomitmen untuk mengembangkan energi hijau di Tanah Air. Dengan berkembangnya energi alternatif, masyarakat memiliki beragam sumber energi untuk memenuhi kebutuhan mobilitasnya.

Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina terus berinovasi dan mengembangkan berbagai sumber energi baru terbarukan. Inisiatif-inisiatif ini memberikan dampak positif bagi lingkungan serta berkontribusi pada perekonomian nasional.