Kepemilikan Persiba Balikpapan Di Tangan Orang Luar, Masyarakat Berharap Klub Tetap Berada di Kota Minyak
Status kepemilikan klub sepak bola yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, yaitu Persiba Balikpapan saat ini berada di tangan orang luar kota. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan kegelisahan bagi para penggemar sepak bola di kota tersebut.
Keberadaan Persiba tidak hanya sebagai klub olahraga biasa, tetapi juga menjadi bagian dari identitas dan sejarah kota. Banyak warga merasa bahwa jika klub ini dibawa keluar dari Balikpapan, maka akan menghilangkan nilai-nilai budaya dan sejarah yang telah terbentuk selama bertahun-tahun.
Para warga kota minyak ini meminta pemerintah setempat dan DPRD Balikpapan untuk segera melakukan langkah-langkah konkret agar Persiba tetap berada di kota asalnya. Mereka khawatir jika tidak ada intervensi, klub bisa saja dipindahkan atau bahkan berganti nama, sehingga menghilangkan jejak sejarah yang telah terbentuk.
Salah satu warga, Fauzi, yang merupakan pendukung fanatik Persiba, menyampaikan harapannya melalui pernyataan yang disampaikan kepada media. Ia berharap Pemkot dan DPRD serius dalam mencari solusi untuk menjaga keberadaan klub tersebut.
"Harapan kita sebagai warga Balikpapan yang mencintai klub ini hanya satu, Persiba jangan sampai dibawa pergi dari tanah kelahirannya. Karena Persiba itu identitas Balikpapan. Kalau sampai keluar, itu sama saja merampas sejarah kota ini. Kami minta Pemkot dan DPRD serius duduk bersama mencari solusi. Jangan tunggu sampai terlambat," ujarnya.
Tidak hanya Fauzi, Sur Nurhayati, seorang ibu rumah tangga di kawasan Gunung Sari, juga menyampaikan kekecewaannya. Baginya, Persiba bukan sekadar klub sepak bola, tetapi juga menjadi kebanggaan keluarga. Anak-anaknya sudah terbiasa menonton pertandingan Persiba sejak kecil, meskipun kini stadion yang dulu menjadi tempat berkumpul mereka sudah tidak ada lagi.
"Anak saya sejak kecil sudah diajak nonton Persiba sejak mereka masih di Stadion Parikesit. Sekarang stadionnya sudah tidak ada, masa iya klubnya juga hilang? Kami titip pesan ke pemerintah, tolong pertahankan Persiba di sini," harapnya.
Selain warga biasa, para kelompok suporter juga turut mengeluarkan pernyataan. Mereka meminta DPRD Balikpapan untuk lebih aktif dalam membantu memperjuangkan keberadaan klub di kota asalnya. Salah satu koordinator suporter, Handayani, menegaskan bahwa pihak DPRD jangan diam saja.
"DPRD Balikpapan jangan diam saja. Kalau perlu bentuk tim khusus untuk bicara dengan pemilik dan cari jalan keluar. Kami tidak mau dengar kabar Persiba dijual ke luar daerah," tegasnya.
Bagi masyarakat, Persiba bukan hanya sekadar klub sepak bola. Lebih dari itu, klub ini menjadi warisan budaya dan sumber inspirasi bagi generasi muda Balikpapan. Seperti halnya Lambung Mangkurat bagi Banjarmasin atau PSM bagi Makassar, Persiba memiliki makna penting bagi identitas daerah.
"Persiba ini kebanggaan, sama seperti Lambung Mangkurat bagi Banjarmasin atau PSM bagi Makassar. Identitas daerah jangan sampai hilang hanya karena masalah kepemilikan. Walikota dan DPRD jangan kaya ngurus perihal ini setengah hati, kami cinta Persiba," tegasnya.
Sebagai informasi tambahan, saat ini Persiba Balikpapan dimiliki oleh Mohammad Rafil Perdana, yang juga dikenal sebagai Presiden Klub Persiba Balikpapan. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai COO Klub Sepakbola Persija Jakarta. Dengan kepemilikan yang kini berada di tangan orang luar, muncul kekhawatiran besar dari masyarakat tentang masa depan klub yang menjadi bagian dari sejarah kota.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!