Kepala Sekolah Akui Kurang Pengawasan Saat Pemecatan 72 Siswa SMAN 5 Bengkulu

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Polemik Pemberhentian Siswa di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu

Polemik terkait pemberhentian 72 siswa dari SMA Negeri 5 Kota Bengkulu kini semakin memicu perhatian masyarakat. Kepala Sekolah SMA Negeri 5, Bihan, menjelaskan bahwa keputusan tersebut dilakukan berdasarkan aturan yang telah ditetapkan dalam proses penerimaan peserta didik baru.

Menurut Bihan, pihak sekolah mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Peraturan Gubernur (Pergub) dalam menentukan penerimaan siswa. Ia menyebutkan bahwa ada empat jalur penerimaan siswa, yaitu jalur prestasi akademik dan non-akademik, afirmasi, perpindahan tugas orang tua, serta jalur domisili.

“Berdasarkan aturan tersebut, kami melakukan seleksi terhadap calon siswa,” jelasnya.

Jumlah Siswa Melebihi Kuota

Bihan menegaskan bahwa jumlah siswa yang diterima melebihi kuota yang telah ditentukan. Saat pengecekan dilakukan pada 21 Juli, ditemukan bahwa setiap kelas memiliki jumlah siswa yang jauh melebihi kapasitas maksimal. Menurutnya, SMA Negeri 5 hanya memiliki 12 ruang belajar untuk kelas I dengan kapasitas maksimal 36 siswa per kelas.

Namun, saat pengecekan, ditemukan bahwa jumlah siswa di setiap kelas mencapai 43 orang. Hal ini menjadi alasan utama pemberhentian sejumlah siswa.

Bihan juga mengaku bahwa selama proses seleksi, dirinya sempat mengalami sakit sehingga pengawasan kurang optimal. Setelah mengetahui adanya kelebihan siswa, ia langsung memanggil wali murid yang anaknya tidak memiliki Data Pokok Pendidikan (Dapodik) untuk mencari sekolah lain.

Dugaan Kesalahan Teknis

Bihan menegaskan bahwa masalah ini dipicu oleh kesalahan teknis dalam proses pendaftaran. Menurutnya, banyak masyarakat yang datang secara berbondong-bondong ke operator pendaftaran, meskipun sudah diberi peringatan agar tidak menambah calon siswa.

“Saya sudah ingatkan operator untuk tidak menambah calon siswa, tetapi hal itu masih dilanggar,” ujarnya.

Terkait isu adanya praktik uang dalam proses penerimaan siswa, Bihan membantah. “Saya tidak tahu jika ada permainan uang,” katanya.

Dampak Psikologis bagi Siswa dan Orangtua

Keputusan pemberhentian mendadak ini menimbulkan kekecewaan yang sangat dalam. Sebanyak 42 orang tua murid mendatangi DPRD Provinsi Bengkulu pada Rabu (21/8/2025) untuk mengadukan nasib anak mereka. Sementara itu, 30 siswa lainnya berusaha mencari sekolah baru yang masih menerima siswa.

Salah satu ibu siswa mengungkapkan rasa sedih dan malu yang dialami anaknya. “Anak saya down, dia nangis sepanjang hari, malu bercampur sedih,” kata ibu tersebut dengan suara bergetar.

Beberapa orang tua juga mengungkapkan bahwa anak mereka jatuh sakit setelah mengetahui dirinya tidak lagi tercatat sebagai siswa resmi. “Anak kami sakit, saya juga sakit. Psikis anak saya terkena juga sejak mengetahui ia ternyata tidak terdaftar,” ujar salah satu wali murid.

Banyak orangtua menuntut solusi agar anak-anak mereka tetap bisa bersekolah di SMA Negeri 5 Kota Bengkulu. “Kami mohon kebijakan. Kami mohon pihak sekolah bertanggung jawab,” ucap salah satu wali murid di hadapan anggota DPRD.