Kekacauan PHK Massal, Nasib Tokopedia Pasca-Akuisisi TikTok dan Persaingan E-Commerce

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Perubahan Besar di Tokopedia Pasca-Akuisisi oleh TikTok

Seiring dengan perubahan besar dalam dunia e-commerce, Tokopedia kini menghadapi tantangan berat setelah resmi diakuisisi oleh TikTok. Salah satu dampak terbesarnya adalah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang terjadi secara besar-besaran. Diperkirakan ratusan karyawan terkena dampak dari kebijakan efisiensi ini. Situasi ini memicu pertanyaan tentang masa depan Tokopedia di tengah persaingan sengit di pasar e-commerce Indonesia.

Persaingan E-Commerce yang Semakin Ketat

Dalam survei terbaru, Shopee masih menjadi platform e-commerce yang paling diminati di Indonesia. Lebih dari separuh pengguna internet Indonesia mengakses Shopee, dengan persentase mencapai 53,22%. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 41,65%. Dominasi Shopee terlihat jelas di berbagai kategori usia, terutama di kalangan muda.

Di sisi lain, TikTok Shop juga menunjukkan pertumbuhan pesat. Pada 2024, akses pengguna TikTok Shop mencapai 12,20%, dan naik menjadi 27,37% pada 2025. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh generasi muda, khususnya Gen Z, yang menjadikan TikTok Shop sebagai salah satu pilihan utama untuk belanja online.

Sementara itu, Tokopedia hanya mencatatkan peningkatan tipis dari 9,40% menjadi 9,57%. Meskipun masih digunakan oleh kalangan Baby Boomers, posisi ini membuat Tokopedia tertinggal dari Shopee dan TikTok Shop.

Data Transaksi dan Pasar E-Commerce Asia Tenggara

Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa total nilai transaksi atau Gross Merchandise Value (GMV) e-commerce Asia Tenggara mencapai US$ 114,6 miliar pada 2023. Indonesia menyumbang hampir setengah dari total tersebut. Shopee menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 40% atau sekitar US$ 21,52 miliar.

Tokopedia saat itu berada di posisi kedua dengan pangsa 30%, diikuti Bukalapak 11% dan TikTok Shop 9%. Namun, sejak akuisisi resmi oleh TikTok pada awal 2024, peta persaingan mulai berubah. Meski telah digabungkan, nilai transaksi Tokopedia dan TikTok Shop masih berada di bawah Shopee.

Dampak Akuisisi TikTok terhadap Tokopedia

Setelah TikTok mengambil alih, Tokopedia menghadapi tantangan besar dalam menjaga posisinya di pasar. Salah satu dampak paling nyata adalah adanya pemangkasan karyawan dalam jumlah besar. Diperkirakan sekitar 420 karyawan terkena PHK dalam dua bulan terakhir, termasuk 180 karyawan pada Juli dan 240 karyawan lainnya pada Agustus.

Divisi yang terkena dampak pemangkasan meliputi teknologi informasi (IT), layanan pelanggan, serta tim gudang dan pemenuhan pesanan. Kondisi ini menunjukkan strategi efisiensi yang diterapkan oleh TikTok dalam merombak struktur operasional Tokopedia agar lebih ramping dan sesuai dengan model bisnis baru yang terintegrasi dengan TikTok Shop.

Tantangan E-Commerce Lokal di Tengah Persaingan Global

Selain Shopee, TikTok Shop, dan Tokopedia, beberapa pemain lain seperti Lazada dan Blibli juga berusaha mempertahankan posisinya. Sayangnya, keduanya mengalami penurunan pengguna. Lazada turun dari 17,54% menjadi 9,09%, sedangkan Blibli merosot dari 0,36% menjadi 0,29%.

Kondisi ini menunjukkan betapa ketatnya kompetisi e-commerce di Indonesia, dengan hanya beberapa platform besar yang mampu bertahan. Perubahan tren belanja online yang semakin mengarah ke live shopping dan integrasi media sosial menjadi faktor penentu dalam persaingan ini.

Masa Depan Tokopedia Pasca-Akuisisi

Meskipun menghadapi badai PHK, Tokopedia diperkirakan masih akan menjadi bagian penting dalam strategi ekspansi TikTok di Asia Tenggara. Platform ini memiliki basis pengguna loyal serta pengalaman panjang dalam mengelola ekosistem e-commerce Indonesia.

Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah bagaimana menjaga identitas dan kepercayaan pengguna lama di tengah dominasi Shopee dan pertumbuhan TikTok Shop yang begitu cepat. Keberhasilan strategi integrasi ini akan sangat menentukan apakah Tokopedia bisa kembali bersaing di papan atas atau justru semakin tenggelam dalam ketatnya persaingan pasar.