Kamu sudah selesai dengan penolakan wanita yang terkondisi terhadap uang yang kamu minta

Clarisse Lam, seorang wanita berusia 20 tahun yang hadir di pengadilan Singapura atas tuduhan melaporkan pelecehan seksual secara palsu pada hari pertama, mengakui telah membuat pernyataan palsu, menurut Agensi Berita Yonhap dan media asing lainnya.

Menurut penyelidikan polisi, Lam, yang berusia 19 tahun tahun lalu, pertama kali menghubungi seorang pria berusia 43 tahun melalui platform kencan.

Kedua orang tersebut terus berdiskusi melalui media sosial, dan beberapa bulan lalu, pria itu mengatakan dia bersedia membayar Singapura 200 dolar (sekitar 220.000 won) jika mereka benar-benar bertemu.

Setelah itu, kedua orang tersebut yang makan malam dan minum alkohol bersama, pindah ke hotel dan memiliki hubungan intim berdasarkan kesepakatan.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Lam meminta 1.200 dolar Singapura (sekitar 1,3 juta won), dan pria yang khawatir itu mengatakan dia hanya akan memberi 500 dolar Singapura (sekitar 540.000 won).

Kemudian, Lam mengancam akan membawanya sebagai pelecehan seksual, dan sebenarnya melaporkan ke polisi.

Keluar dari hotel, dia juga mengirim pesan teks kepada pria itu, "Kamu selesai."

Namun, polisi memeriksa rekaman CCTV hotel tersebut dan menemukan bahwa isi video tidak sesuai dengan pernyataan Lam.

Pada akhirnya, Lam mengakui telah melaporkan pria tersebut secara palsu karena tidak membayar jumlah yang diminta.

Di pengadilan, pengacara itu mengatakan bahwa Ram telah belajar sebuah pelajaran yang sangat menyakitkan," katanya, meminta pembebasan bersyarat.

Mahkamah menunda hukuman hingga 27 Oktober.

Menurut lingkungan hukum setempat, Lam bisa menghadapi hukuman maksimal dua tahun penjara atau denda, atau keduanya, atas tuduhan pelaporan palsu, dengan hukuman maksimal enam bulan penjara atau denda hingga S$5.000 (sekitar 5,4 miliar won) atas tuduhan ancaman.