Jembatan Cijeruk Terbangun, Selesai dalam 4 Bulan

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pembangunan Jembatan Cijeruk, Solusi untuk Kebutuhan Warga

Warga Kampung Cijeruk di Kecamatan Bojongsoang dan Kampung Mekarsari di Kecamatan Baleendah akan segera memiliki akses penghubung yang lebih permanen berupa jembatan. Proyek ini direncanakan akan memakan waktu sekitar empat bulan sejak dimulai.

Bupati Bandung, Dadang Supriatna, melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking untuk Jembatan Cijeruk di Kampung Cijeruk, Desa Bojongsari, Kecamatan Bojongsoang, pada Jumat (22/8/2025). Dalam pernyataannya, Bupati menyampaikan bahwa pembangunan jembatan tersebut bertujuan untuk menjadi infrastruktur penghubung antara dua kampung yang terletak di kecamatan berbeda. "Jembatan ini akan rampung dalam waktu empat bulan dan siap beroperasi sebelum pergantian tahun 2025-2026," ujarnya.

Selain sebagai infrastruktur penghubung, jembatan dengan konstruksi rangka baja ini juga akan menjadi bangunan ikonik di wilayah tersebut. Sebelumnya, warga hanya mengandalkan jembatan sementara yang dibuat secara mandiri. Namun, jembatan itu rusak pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 19.25. Saat kejadian, jembatan yang berada di atas aliran sungai Citarum sedang ramai pengguna kendaraan bermotor. Meski begitu, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Bupati menambahkan bahwa desain Jembatan Cijeruk mirip dengan Kamojang Hill Bridge. Selain fungsi mobilitas, jembatan ini juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata. "Karena bentuknya yang estetis, nanti banyak warga yang akan foto-foto di sini," kata Dadang.

Dalam anggaran APBD 2025 perubahan, Pemkab Bandung bersama legislatif telah menyiapkan dana sebesar Rp6,7 miliar untuk proyek ini. Proses tender dilakukan melalui e-katalog. "Legislatif dan eksekutif sudah sepakat mengenai rancangan APBD 2025 perubahan. Evaluasi gubernur pun sudah selesai. Tender pra-DPA diperbolehkan," tambah Dadang.

Pada awal rencana, pembangunan jembatan ini akan dilakukan bersama oleh Pemerintah Jawa Barat, Pemkab Bandung, dan BBWS Citarum. Akan tetapi, karena kewenangan pembangunan jembatan berada di tangan pemerintah provinsi dan BBWS Citarum, Pemkab Bandung siap berkontribusi dengan alokasi anggaran. Namun, rencana awal tersebut membutuhkan anggaran sekitar Rp50 miliar dengan waktu pengerjaan yang lebih lama. Menurut Bupati, penganggaran baru bisa dilakukan pada 2026 atau 2027.

Namun, kebutuhan warga akan jembatan permanen sangat mendesak. Oleh karena itu, Bupati langsung melapor ke Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk menganggarkan pembangunan Jembatan Cijeruk dengan panjang 60 meter dan lebar 2,8 meter. Pihaknya yakin, jembatan ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat yang berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bandung.

"Secara konstruksi dan lebar, jembatan ini cukup untuk mobil melintas. Namun, setelah rampung nanti, hanya untuk perlintasan sepeda motor saja," ujar Dadang.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR), Zeis Zultaqawa, menambahkan bahwa peletakan batu pertama jembatan permanen Cijeruk merupakan langkah cepat Pemkab Bandung pasca kejadian pada Jumat (23/5/2025) malam. Pihaknya berharap, setelah selesai, jembatan ini juga dapat memberikan manfaat pariwisata.