Indonesia menolak pesta jalan raya 'haram' yang bising

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 pukul 12:26 AM

Orang-orang di sebuah desa Indonesia menyaksikan menara speaker yang dipasang di atas truk melaju melewati rumah mereka yang biasanya tenang, mengeluarkan bass yang begitu keras hingga bisa pecahkan kaca jendela.

Menara pengeras suara umum ditemukan di pulau utama Indonesia Jawa, mengeluarkan campuran musik elektronik dan musik rakyat tradisional yang berulang di pesta jalan raya, tetapi telah menimbulkan kemarahan dari otoritas setempat dan tetangga yang mencari ketenangan.

Banyaknya pengeras suara telah terbukti sangat mengganggu, sehingga pejabat bulan ini membatasi penggunaannya, sementara lembaga keagamaan menyatakan suara yang berlebihan dan merusak dari pengeras suara tersebut sebagai "haram", atau dilarang dalam hukum Islam. "Suara itu menggelegar dari pukul 1 siang hingga 3 pagi. Mereka memainkan musik keras dan minum alkohol," kata Ahmad Suliyat, seorang warga desa Ngantru di provinsi Jawa Timur, kepada AFP.

"Benar-benar mengganggu." Warga Indonesia di Jawa Timur telah membagikan video di media sosial tentang dinding retak, genteng atap yang jatuh, dan toko-toko rusak yang disebabkan oleh dampak suara yang dikenal sebagai "sound horeg", yang secara kasar berarti bergerak atau bergetar dalam bahasa Jawa.

Kebisingan yang sangat keras telah terbukti memiliki konsekuensi kesehatan yang merugikan, termasuk risiko yang lebih tinggi terhadap kondisi jantung bagi mereka yang terpapar.

Dan menara pengeras suara Indonesia, yang populer hanya selama lebih dari satu dekade di negara Muslim terbesar di dunia, telah berdampak buruk bagi beberapa orang yang menghadiri pertemuan jalan yang bising itu.

Seorang wanita meninggal bulan ini setelah diduga mengalami serangan jantung akibat menara speaker di sebuah pertunjukan carnival yang ia hadiri, menurut laporan media setempat, sementara terjadi peningkatan masalah pendengaran pada para peserta acara tersebut. Pemerintah Jawa Timur telah membatasi tingkat sistem suara hingga 120 desibel, sementara unit mobile yang digunakan dalam parade atau demonstrasi dibatasi hingga 85 desibel.

Unit mobile juga dilarang digunakan dekat sekolah, rumah sakit, ambulans, dan tempat ibadah yang sedang berlangsung.

Pada Juli, sebuah dewan Islam setempat menerbitkan perintah agama yang menyatakan bahwa suara yang berlebihan di pesta yang mampu menyebabkan kerusakan dilarang oleh agama.

"Penggunaan sistem suara secara berlebihan, terutama selama konvoi pernikahan, atau acara lainnya yang menyebabkan kebisingan, mengganggu pengguna jalan, atau membuat orang lalai beribadah, adalah haram," demikian bunyi fatwa tersebut.

Warga setempat biasanya menyewa menara speaker untuk pernikahan, sunatan, dan acara Hari Kemerdekaan—semua perayaan yang bisa berlangsung hingga fajar.

Beberapa, seperti Daini, yang menggunakan satu nama seperti banyak orang Indonesia, percaya bahwa pengeras suara adalah tradisi setempat yang harus dipertahankan.

Ia melirik jendela retaknya, yang terlekat dengan pita perekat, sementara musik menggelegar dari truk di Ngantru.

"Gelas itu retak selama acara horeg suara tahun lalu. Tapi itu oke, orang-orang di sini suka acara yang ramai," kata orang tua berusia 61 tahun itu.