Google Dibayar 45 Juta Dollar untuk Tutupi Kelaparan di Gaza oleh Israel!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Isu Pemerintah Israel yang Membayar Google untuk Kampanye Iklan

Beberapa media internasional telah melaporkan bahwa pemerintah Israel memilih untuk berinvestasi sebesar 45 juta dolar AS kepada perusahaan teknologi raksasa, Google. Tujuan dari pembayaran tersebut adalah untuk menjalankan kampanye iklan yang bertujuan menepis informasi mengenai kelaparan di wilayah Gaza.

Laporan awal mengenai hal ini pertama kali dipublikasikan oleh sebuah outlet investigatif independen bernama Drop Site News pada 3 September 2025. Dalam laporan mereka, terdapat bukti-bukti kontrak antara pihak pemerintah Israel dan Google, khususnya dalam bentuk iklan digital selama enam bulan. Informasi ini kemudian cepat menyebar ke berbagai media internasional seperti TRT World, Anadolu Agency (AA), The New Arab, Middle East Monitor, serta organisasi-organisasi yang fokus pada isu-isu hak digital.

Dalam beberapa hari setelah laporan pertama, isu ini mulai muncul di berbagai platform media lokal masing-masing negara. Banyak lembaga advokasi juga merespons dengan memberikan klarifikasi, sementara beberapa organisasi meminta agar kampanye tersebut dihentikan.

Rincian Kontrak Iklan dan Tujuan Kampanye

Kontrak iklan yang ditemukan dalam dokumen-dokumen yang dirilis oleh Drop Site News menunjukkan bahwa pihak pemerintah Israel, melalui biro iklan Lapam, melakukan kerja sama dengan Google. Nilai kontrak mencapai 45 juta dolar AS, dengan durasi yang berlangsung dari akhir Juni hingga akhir tahun 2025.

Dalam laporan tersebut, terdapat potongan kontrak, contoh iklan, serta kutipan dari sidang Knesset. Salah satu iklan yang ditampilkan memiliki slogan seperti “Ada makanan di Gaza. Klaim lain adalah kebohongan.” Slogan ini digunakan untuk menepis klaim tentang adanya kelaparan di wilayah tersebut.

Selain itu, terdapat informasi bahwa pemerintah Israel juga menghabiskan dana sebesar 3 juta dolar AS untuk iklan di platform X, serta Outbrain dan Teads. Hal ini menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemerintah tidak hanya terbatas pada satu platform saja.

Respons Media dan Lembaga Advokasi

Dalam waktu 24 hingga 72 jam setelah laporan pertama, beberapa organisasi berita dan situs opini internasional mulai mengangkat kembali temuan ini. Beberapa media seperti TRT World, Anadolu Agency (AA), The New Arab, Middle East Monitor, dan portal pengawas hak asasi manusia serta teknologi turut menyebarkan informasi ini.

Isu ini kemudian menyebar secara luas di media sosial dan menjadi headline di berbagai platform populer. Selain itu, beberapa lembaga advokasi juga memberikan reaksi. Salah satunya adalah CAIR (Council on American-Islamic Relations) yang menuntut Google untuk menghentikan kampanye iklan tersebut.

Data mengenai kematian akibat kelaparan di Gaza juga disebutkan dalam laporan Drop Site News. Angka yang dirujuk adalah 367 kematian akibat kelaparan atau malnutrisi berat, termasuk 131 anak-anak. Data ini berasal dari Kementerian Kesehatan Gaza dan juga tercantum dalam laporan-laporan berita lain serta ringkasan dari badan-badan PBB dan WHO.

Tindakan yang Diambil dan Penolakan

Tujuan dari kampanye iklan ini adalah untuk menepis propaganda yang disebarkan oleh Google, X Threds, dan media sosial lainnya. Namun, Google, Outbrain/Teads, dan X tidak merespons beberapa permintaan komentar yang diajukan oleh media internasional.

Beberapa outlet juga melakukan pengecekan terhadap portal transparansi iklan dan menemukan iklan-iklan pemerintah Israel di beberapa pasar. Meski begitu, Lapam, yang merupakan bagian dari pemerintah Israel, membela tindakan mereka. Mereka mengatakan bahwa pembayaran kepada Google dilakukan sebagai bagian dari upaya pertahanan negara dan untuk membentuk narasi publik yang lebih baik, sehingga citra Israel tidak semakin buruk di mata dunia internasional.