DSSA Tumbang: Masuk MSCI dan FTSE Large Cap

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

DSSA Masuk Indeks FTSE Global Equity Index Series, Kenaikan Harga Saham Menggembirakan

PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) kembali mendapatkan perhatian besar dari pasar modal. Salah satu indikatornya adalah masuknya saham perusahaan ini ke dalam indeks bergengsi FTSE Global Equity Index Series untuk periode September 2025. Perubahan ini memberikan dampak positif terhadap kinerja saham DSSA yang telah meningkat lebih dari 20% dalam sebulan terakhir.

Pengumuman resmi mengenai perubahan indeks FTSE Global Equity Series (FTSE GEIS) dilakukan oleh FTSE Russell pada akhir pekan lalu. Perubahan tersebut akan berlaku mulai tanggal 19 September 2025 dan efektif pada pembukaan perdagangan hari berikutnya, yaitu 22 September 2025. Dalam daftar terbaru, DSSA masuk ke dalam indeks FTSE Large Cap. Sementara itu, saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) dikeluarkan dari indeks Mid Cap.

Menurut dokumen resmi dari FTSE Russell, DSSA memiliki free float sebesar 25,43% sesuai dengan pedoman yang berlaku. Namun, FTSE Russell juga menyoroti adanya persyaratan jaminan sebesar 80% yang diberlakukan oleh PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dalam perdagangan saham DSSA. Hal ini menjadi faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam pengelolaan indeks.

Selain itu, FTSE Russell saat ini sedang meminta masukan dari para pengguna indeks terkait potensi kendala dalam mereplikasi perlakuan indeks pada saham DSSA. Alasannya karena potensi weighting yang signifikan atas saham DSSA. “FTSE Russell akan menerbitkan pemberitahuan lanjutan yang mengonfirmasi perlakuan indeks untuk Dian Swastatika Sentosa sebelum akhir periode pertanyaan tinjauan indeks pada 5 September 2025,” demikian pernyataan FTSE Russell.

Kenaikan Harga Saham DSSA Terus Berlanjut

Pada perdagangan sesi I hari ini, Senin (25/8), saham DSSA naik sebesar 1,08% menjadi Rp 79.675 per lembar. Volume perdagangan mencapai 2,20 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 174,04 miliar. Kapitalisasi pasar DSSA mencapai Rp 613,94 triliun. Dalam tiga bulan terakhir, harga saham DSSA melonjak hingga 59,59%, sementara dalam sebulan terakhir kenaikannya mencapai 20,72%.

DSSA Juga Masuk Indeks MSCI Agustus 2025

Sebelumnya, DSSA juga berhasil masuk ke dalam Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) per Agustus 2025. Selain DSSA, emiten milik konglomerat RI Prajogo Pangestu, yakni PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), juga masuk ke dalam MSCI Global Standard Indexes.

Di sisi lain, saham PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dikeluarkan dari indeks global dan kini masuk ke dalam daftar Small Cap Indexes. Lima emiten lainnya juga ditambahkan ke dalam MSCI Small Cap Indexes, yaitu PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). Namun, dua saham yang dikeluarkan dari Small Cap Indexes adalah PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dan PT Panin Financial Tbk (PNLF).

Perubahan-perubahan ini akan mulai berlaku pada penutupan perdagangan 26 Agustus 2025 dan efektif per 27 Agustus 2025. MSCI akan merilis hasil tinjauan berkala indeks global untuk periode November 2025 pada 5 November mendatang dan mulai berlaku secara efektif pada 25 November 2025.