China Masters 2025 - Kali Ini Kalah Lagi dari India, Murid Herry IP Belum Temukan Performa Terbaikny

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Performa Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang Masih Belum Mencapai Puncak

Aaron Chia dan Soh Wooi Yik, ganda putra Malaysia yang dilatih oleh Herry Iman Pierngadi (Herry IP), mengakui bahwa mereka belum mencapai performa terbaik setelah kalah dari pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, di semifinal China Masters 2025. Kekalahan ini menjadi bukti bahwa mereka masih perlu meningkatkan konsistensi dalam pertandingan.

Sebelumnya, Aaron/Wooi Yik juga pernah kalah dari pasangan India tersebut pada babak perempat final Kejuaraan Dunia 2025 dengan skor 12-21, 19-21. Kali ini, di Shenzhen Arena, China, mereka kembali dikalahkan dengan skor 17-21, 14-21. Hasil ini memperkuat rekor head to head mereka melawan Satwiksairaj/Chirag Shetty, yaitu 11 kali kalah dan 5 kali menang.

Soh Wooi Yik mengatakan bahwa penampilan mereka masih jauh dari sempurna. "Ini kemajuan bagi kami. Kami hanya harus terus maju, terus berjuang hingga menemukan ritme kami," ujarnya. Meski begitu, ia mengakui bahwa permainan mereka di game kedua kurang optimal, namun tetap ingin belajar dari pengalaman tersebut.

Pasangan ini sebelumnya berhasil meraih gelar juara di Singapore Open pada Juni lalu. Namun, sejak saat itu, mereka belum mampu meraih gelar lagi. Meskipun demikian, mereka berhasil menembus final di China Open 2025, meskipun akhirnya kalah dari pasangan baru Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri.

Meski terhenti di semifinal China Masters, Aaron/Wooi Yik bersyukur tidak mengalami cedera. "Tidak ada cedera, itu hal positifnya," kata Aaron. Kehadiran mereka di semifinal memberikan dorongan positif bagi pasangan ini, terutama setelah sebelumnya tersingkir langsung di babak awal Hong Kong Open 2025. Saat itu, mereka kalah dua gim langsung dari wakil Inggris, Ben Lane/Sean Vendy.

Sejauh ini, Aaron/Wooi Yik telah menunjukkan performa yang cukup stabil. Mereka berhasil meraih tiga gelar juara dalam periode April-Mei 2025, yaitu Kejuaraan Asia, Thailand Open, dan Singapore Open. Selain itu, mereka juga berhasil masuk ke final di Malaysia Masters 2025.

Kendati masih ada ruang untuk peningkatan, Aaron/Wooi Yik tetap optimis akan kemampuan mereka. Dengan latihan intensif dan persiapan yang matang, mereka berharap dapat kembali menunjukkan performa terbaiknya dalam turnamen-turnamen mendatang. Mereka juga berkomitmen untuk terus belajar dari setiap pertandingan, baik dari kemenangan maupun kekalahan, agar bisa menjadi lebih kuat dan tangguh di masa depan.