Charlie Kirk Tewas Ditembak Saat Berpidato Influencer Pendukung Trump

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kematian Charlie Kirk dalam Penembakan di Utah

Charlie Kirk, seorang aktivis konservatif dan sekutu dekat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, meninggal dunia setelah ditembak pada Rabu (10/8/2025) di Utah, AS. Peristiwa tersebut terjadi saat ia sedang berbicara dalam acara yang bertajuk The American Comeback Tour di Utah Valley University. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang ia ikuti sebagai pembicara.

Kematiannya diumumkan langsung oleh Donald Trump melalui akun media sosialnya. Ia menulis, "Tidak ada orang yang lebih memahami atau memiliki hati pemuda di Amerika Serikat daripada Charlie." Pernyataan itu mencerminkan rasa kehilangan yang mendalam dari tokoh politik terkemuka tersebut.

Detik-Detik Penembakan

Menurut laporan dari AP News, video yang diunggah di media sosial menunjukkan bahwa Kirk sedang berbicara dengan mikrofon genggam sambil duduk di bawah tenda putih bertuliskan slogan The American Comeback dan Prove Me Wrong. Dalam acara tersebut, ia menjawab pertanyaan dari seorang penonton mengenai penembakan massal dan kekerasan senjata.

Setelah itu, sebuah tembakan terdengar. Kirk terlihat mengangkat tangan kanannya, sementara darah mengucur deras dari sisi kiri lehernya. Para penonton yang melihat peristiwa tersebut terkejut dan berteriak sebelum akhirnya berlarian. Video tersebut diambil di halaman Sorensen Center di kampus Utah Valley University.

Respons dari Kampus

Pihak universitas segera melakukan evakuasi dan menutup area kampus setelah peristiwa tersebut terjadi. Seluruh perkuliahan dibatalkan hingga ada pemberitahuan lebih lanjut. Semua orang yang masih berada di dalam kampus diminta tetap berada di tempat hingga polisi datang untuk membantu mereka keluar dengan aman.

Acara yang disebut sebagai perhentian pertama dalam The American Comeback Tour ini sebelumnya memang menuai kontroversi. Ada petisi daring yang menolak kehadiran Kirk di kampus, yang berhasil mengumpulkan hampir 1.000 tanda tangan. Meski begitu, pihak universitas sebelumnya menegaskan komitmennya pada kebebasan berbicara, penyelidikan intelektual, serta dialog yang konstruktif.

Reaksi Publik

Penembakan tersebut memicu kecaman luas dari berbagai partai politik. Donald Trump memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang sebagai bentuk penghormatan. Dari kubu Demokrat, Gubernur California, Gavin Newsom menyebut serangan itu sebagai tindakan yang menjijikkan, keji, dan tercela.

Gabrielle Giffords, mantan anggota Kongres yang pernah menjadi korban penembakan pada 2011, menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga Kirk. “Pembunuhan Charlie Kirk menghancurkan hati saya. Simpati terdalam saya sampaikan kepada istri, dua anak kecil, dan teman-temannya,” katanya.

Insiden tersebut menambah daftar panjang kasus kekerasan bermotif politik di Amerika Serikat. Beberapa contohnya termasuk pembunuhan seorang legislator negara bagian Minnesota dan suaminya, pengeboman parade di Colorado, hingga pembakaran rumah gubernur Pennsylvania.

Yang paling menyita perhatian adalah penembakan terhadap Donald Trump saat kampanye tahun lalu. Mantan anggota Kongres Utah, Jason Chaffetz yang hadir dalam acara Kirk, mengaku mendengar langsung suara tembakan. Ia menilai pengamanan saat itu tidak memadai. “Utah adalah salah satu tempat teraman di planet ini. Jadi, kami tidak terbiasa dengan hal-hal seperti ini,” ujarnya.

Jejak Karier Charlie Kirk

Turning Point USA didirikan oleh Charlie Kirk pada 2012, ketika ia masih berusia 18 tahun, di pinggiran Chicago. Bersama William Montgomery, seorang aktivis tea party, Kirk berkeliling kampus untuk mengampanyekan pajak rendah dan pemerintahan yang terbatas.

Semangat Kirk dalam berhadapan dengan kalangan liberal di dunia akademis akhirnya menarik perhatian sejumlah pemodal konservatif berpengaruh. Meski awalnya ragu, organisasi ini kemudian mendukung Donald Trump setelah ia resmi menjadi calon presiden dari Partai Republik pada 2016.

Dalam masa kampanye, Kirk bahkan sempat bekerja sebagai asisten pribadi Donald Trump Jr, putra sulung Trump. Popularitas Kirk pun melonjak. Ia menjadi pengisi tetap di berbagai program televisi kabel dan kerap mengangkat isu perang budaya sekaligus memuji kebijakan Trump.

Dukungan dari Trump dan keluarganya juga terlihat jelas yang memperlihatkan mereka kerap hadir di konferensi-konferensi Turning Point.