Barito Pacific Milik Prajogo Pangestu Dapat Pinjaman Rp4,1 Triliun dari BRI

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Pendanaan Barito Pacific dari BRI

PT Barito Pacific Tbk., yang dimiliki oleh pengusaha ternama Prajogo Pangestu, mengumumkan bahwa perseroan telah mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) sebesar US$ 252,7 juta atau sekitar Rp 4,1 triliun (kurs Rp 16.275 per dolar AS). Fasilitas kredit ini telah ditandatangani dalam bentuk Akta Perjanjian Fasilitas Kredit Berjangka pada 21 Agustus 2025.

David Kosasih, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Barito Pacific, menjelaskan bahwa seluruh dana pinjaman tersebut akan digunakan untuk operasional secara umum. Termasuk dalam penggunaannya adalah pelunasan utang perseroan. Menurutnya, dana ini juga akan digunakan untuk keperluan lindung nilai transaksi derivatif dengan jenis interest rate swap (IRS).

Selain itu, David menambahkan bahwa pinjaman ini secara otomatis akan meningkatkan kemampuan finansial perseroan. Dengan adanya Perjanjian Kredit dan Perjanjian Forex Line, kemampuan finansial dan aspek pendanaan bagi perseroan akan lebih kuat dalam menjalankan usaha di masa depan.

Pelaksanaan Buyback Saham

Sebelumnya, pada Maret 2025, Barito Pacific melaksanakan buyback atau pembelian saham kembali sebanyak 0,7 persen dari seluruh saham yang telah diterbitkan. Perseroan mengalokasikan dana sebesar Rp 500 miliar untuk pelaksanaan buyback ini.

Menurut informasi yang diberikan oleh manajemen Barito Pacific dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia, biaya untuk pelaksanaan buyback berasal dari saldo kas internal perseroan. Perseroan berencana untuk menyimpan saham yang telah dibeli kembali sebagai treasury stock dengan jangka waktu tidak lebih dari tiga tahun sejak berakhirnya pembelian kembali saham.

Manajemen memastikan bahwa dana yang dialokasikan sudah mencakup seluruh biaya yang akan dikeluarkan dalam pelaksanaan buyback pada periode 24 Maret 2025 hingga 23 Juni 2025. Biaya tersebut meliputi biaya transaksi, biaya perantara perdagangan, dan biaya terkait lainnya.

Dampak Buyback terhadap Kinerja Perusahaan

Hasil analisis laporan perseroan menunjukkan bahwa pelaksanaan buyback tidak akan memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja dan pendapatan perusahaan. Alasannya adalah karena saldo laba dan arus kas perseroan saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan dana dalam pelaksanaan buyback.

Dengan demikian, langkah-langkah yang diambil oleh Barito Pacific, baik dalam penerimaan kredit dari BRI maupun dalam pelaksanaan buyback, menunjukkan komitmen perseroan untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan bisnis di tengah dinamika pasar yang terus berkembang.