
Dipublikasikan pada, 25 Agustus -- 25 Agustus 2025 3:34 PM
Iran telah menawarkan dukungan penuh kepada Pakistan saat banjir mematikan terus menyebabkan kerusakan di berbagai wilayah. Pada Senin, Menteri Dalam Negeri Iran Sikandar Momeni menelepon Menteri Dalam Negeri Pakistan Mohsin Naqvi untuk menyatakan solidaritas. Ia mengucapkan belasungkawa yang tulus atas kehilangan jiwa dan harta benda akibat banjir bandang baru-baru ini. Dengan menyebut Pakistan sebagai "tetangga yang bersaudara," Momeni mengatakan Iran siap membantu dalam segala cara yang diperlukan.
Sebagai respons, Naqvi mengucapkan terima kasih kepada Iran atas dukungan dan perhatiannya. Ia mengatakan kedua negara memiliki ikatan emosional dan budaya yang dalam. Menekankan dampak perubahan iklim, Naqvi mengatakan Pakistan menghadapi peristiwa cuaca yang tidak biasa. Ia menambahkan bahwa semua lembaga nasional bekerja 24 jam sehari untuk menyelamatkan orang-orang dan memulihkan keadaan normal. Bantuan dan rehabilitasi korban tetap menjadi fokus utama pemerintah.
Di sisi lain, banjir bandang di Gilgit-Baltistan telah merusak rumah-rumah dan memaksa evakuasi. Di Khyber Pakhtunkhwa, jumlah korban jiwa meningkat tajam setelah akhir pekan dengan curah hujan tinggi. Pejabat mengonfirmasi sedikitnya 13 kematian tambahan dan lebih dari 50 luka-luka. Angin kencang merobohkan pohon-pohon, meruntuhkan kabel listrik, dan membuat bangunan roboh di beberapa distrik termasuk Dera Ismail Khan dan Lower Dir. Rumah sakit telah berada dalam kondisi darurat.
Situasi di Punjab juga mengkhawatirkan. Peringatan banjir tinggi telah dikeluarkan karena India melaporkan tingkat air yang berbahaya di sungai-sungai dekat perbatasan. Lebih dari 21.000 orang telah dievakuasi dari daerah aliran sungai Chenab. Sungai Sutlej sudah meluap, dan sungai Indus dan Chenab mendekati tahap banjir. Lahan pertanian tenggelam, dan air banjir telah mengungsikan ribuan orang di Vehari, Sahiwal, dan Narowal.
Menurut Badan Manajemen Bencana Nasional (NDMA), sejak 26 Juni, banjir telah menewaskan 788 orang di seluruh negeri, termasuk lebih dari 200 anak-anak. Lebih dari 6.600 rumah rusak, dan ribuan ternak hilang. NDMA melaporkan bahwa lebih dari 25.000 orang telah diselamatkan, dengan bantuan kemanusiaan yang terus didistribusikan ke provinsi-provinsi yang terkena dampak. Kemah darurat dan tempat penampungan tetap beroperasi meskipun hujan masih terus berlangsung.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!