Antrean Unstake ETH Capai 44 Hari, Bagaimana Pengaruhnya pada Harga Ethereum?

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Kondisi Antrean Penarikan Ethereum yang Mengkhawatirkan

Ethereum sedang menghadapi situasi yang sangat menarik sejak beralih ke sistem proof-of-stake pada September 2022. Saat ini, lebih dari 2,6 juta ETH atau sekitar Rp 197 triliun berada dalam antrean penarikan dari sistem staking. Fenomena ini memicu kekhawatiran di pasar kripto, terutama terkait kemungkinan tekanan jual besar-besaran dalam beberapa minggu mendatang.

Data dari situs ValidatorQueue.com menunjukkan bahwa antrean unstake Ethereum telah mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Lonjakan ini dimulai sejak Juli 2025, ketika jumlah ETH yang menunggu untuk dilepaskan dari staking melonjak dari di bawah 10.000 ETH menjadi lebih dari 250.000 ETH hanya dalam hitungan hari. Pada akhir Juli, angka ini meningkat menjadi 740.000 ETH, dan di bulan Agustus, jumlahnya mencapai 1 juta ETH. Kini, di pertengahan September, jumlah ETH yang masih menunggu untuk unstake mencapai 2,63 juta ETH dengan waktu tunggu lebih dari 44 hari.

Analis kripto MartyParty menyebut bahwa antrean unstake Ethereum naik secara parabolik. Hal ini merujuk pada grafik yang menunjukkan lonjakan tajam dalam dua bulan terakhir. Dugaan muncul bahwa pelaku institusi atau penyedia layanan staking skala besar sedang melakukan reposisi besar-besaran. Ini bisa menjadi indikasi ketidakpastian terhadap masa depan Ethereum dalam jangka pendek, atau sekadar refleksi dari perubahan strategi aset kripto institusional.

Kondisi ini diperparah oleh penurunan minat staking baru. Pada Jumat (19/9), hanya 451.950 ETH yang tercatat dalam antrean masuk staking. Angka ini turun 53% dibandingkan posisi awal bulan yang mencapai 959.717 ETH. Pertanyaan utama adalah apakah 2,6 juta ETH ini akan dijual di pasar terbuka?

Jika ya, pasar kripto berpotensi menghadapi tekanan jual yang besar dan bisa merusak tren kenaikan harga Ethereum yang baru saja pulih. Saat ini, Ethereum diperdagangkan di level USD 4.572 atau sekitar Rp 75 juta, naik 2,1% dalam 24 jam terakhir.

Namun, tidak semua pihak sepakat bahwa aksi jual akan terjadi secara massal. Beberapa analis menilai bahwa ETH yang di-unstake mungkin dialihkan ke protokol restaking atau ke dalam produk keuangan baru seperti Spot Ethereum ETF, yang mulai menarik minat investor institusi.

Perkembangan Terkini dan Proyeksi Masa Depan

Beberapa ahli percaya bahwa pengalihan dana tersebut dapat memberikan peluang bagi Ethereum untuk rebound jika dilakukan secara strategis. Dengan kapitalisasi dan sentimen yang terus berubah, Ethereum berada dalam titik keseimbangan antara potensi koreksi besar dan peluang untuk pulih.

Adapun, para pemegang ETH yang ingin menarik dana mereka harus bersabar karena proses penarikan membutuhkan waktu cukup lama. Meski demikian, kekhawatiran tentang volume penjualan yang besar tetap menjadi isu penting yang perlu dipantau oleh para pemain pasar.

Pasar kripto terus berkembang, dan Ethereum tetap menjadi salah satu aset yang mendapat perhatian besar. Bagaimana perkembangan selanjutnya akan bergantung pada berbagai faktor, termasuk kebijakan, inovasi teknologi, dan respons pasar terhadap berbagai peristiwa eksternal.

Dengan situasi yang dinamis, para investor perlu tetap waspada dan memperbarui informasi terkini agar dapat membuat keputusan yang tepat.