7 Komplikasi Sembelit yang Mengancam, Jangan Abaikan!

AIOTrade App AIOTrade App

AIOTRADE

Trading Autopilot menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang membantu Anda melakukan trading di market spot (Bukan Future) secara otomatis di Binance & Bitget dengan cepat, mudah, dan efisien.

Binance Bitget

Mengapa Trading Crypto Menggunakan Aio Trade?

Aio Trade cocok digunakan untuk semua kalangan, baik Trader Pemula, Profesional, maupun Investor.

24/7 Trading

Aio Trade bekerja sepanjang waktu tanpa henti.

Cepat & Efisien

Menganalisa kondisi pasar secara otomatis.

Strategi AI

Menggunakan AI untuk strategi profit maksimal.

Fitur Timeframe

Memantau harga sesuai timeframe pilihan.

Manajemen Risiko

Mengelola modal otomatis untuk minim risiko.

Averaging & Grid

Teknik Averaging & Grid dioptimalkan AI.

Featured Image

Penyebab dan Dampak Sembelit yang Harus Anda Ketahui

Sembelit adalah kondisi kesehatan yang sangat umum terjadi di berbagai belahan dunia. Menurut beberapa penelitian, sekitar 12 persen populasi global melaporkan mengalami sembelit. Di kawasan Asia Pasifik dan Amerika, angka ini dua kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan populasi Eropa. Meskipun seringkali bisa sembuh sendiri dengan perubahan pola makan atau asupan air, jika tidak segera ditangani, sembelit dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

Sembelit dikatakan kronis jika seseorang hanya buang air besar kurang dari tiga kali dalam seminggu, tinja keras, atau mengalami kesulitan dan nyeri saat buang air besar. Berikut adalah beberapa komplikasi yang sering terjadi akibat sembelit:

1. Wasir

Wasir adalah kondisi pembengkakan dan peradangan pada pembuluh darah di rektum atau anus. Kondisi ini bisa terjadi di bagian luar atau dalam. Wasir eksternal biasanya menimbulkan rasa gatal atau sakit saat buang air besar, sedangkan wasir internal biasanya tidak menimbulkan rasa sakit tetapi bisa disertai pendarahan saat buang air besar.

2. Prolaps Rektum

Prolaps rektum terjadi ketika bagian usus besar (rektum) jatuh dari posisi normalnya dan keluar melalui anus. Gejala yang muncul antara lain sensasi kenyang di perut, rasa tidak puas setelah buang air besar, gatal, iritasi, atau nyeri di sekitar anus, serta keluarnya tinja, lendir, atau darah. Perawatan bisa dilakukan dengan perubahan gaya hidup atau pembedahan.

3. Fisura Ani

Fisura ani adalah robekan kecil pada jaringan tipis dan lembap yang melapisi anus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh mengejan terlalu kuat saat buang air besar atau adanya tinja yang keras. Umumnya menimbulkan rasa nyeri dan pendarahan saat buang air besar. Sebagian besar kasus bisa membaik dengan perawatan rumahan seperti meningkatkan asupan serat atau berendam dalam air hangat.

4. Impaksi Tinja

Impaksi tinja terjadi ketika tinja yang keras tersangkut di usus besar. Gejala yang muncul antara lain nyeri perut, kembung, kesulitan buang air besar, feses cair, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan sakit kepala. Tanpa pengobatan, impaksi tinja bisa menyebabkan kerusakan pada dinding usus besar dan infeksi berbahaya.

5. Inkontinensia Usus

Inkontinensia usus adalah ketidakmampuan untuk mengontrol gerakan usus, sehingga menyebabkan keluarnya kotoran secara tidak disengaja. Kondisi ini bisa terjadi pada semua usia, tetapi lebih umum pada lansia dan perempuan. Bisa menyebabkan rasa malu dan gangguan psikologis.

6. Enkopresis

Enkopresis adalah kondisi di mana anak buang air besar di celananya tanpa disengaja. Ini terjadi karena rasa nyeri akibat sembelit membuat anak takut buang air besar dan mulai menahan keinginan tersebut. Akibatnya, tinja menumpuk dan bisa kembali ke usus besar. Kondisi ini bisa mengganggu kehidupan sosial dan emosional anak.

7. Obstruksi Usus

Obstruksi usus adalah penyumbatan yang mencegah makanan atau cairan melewati usus. Kondisi ini bisa terjadi akibat sembelit yang parah dan berpotensi mengancam jiwa jika tidak segera diatasi. Dengan pengobatan medis segera, obstruksi usus biasanya bisa disembuhkan.

Cara Mengatasi Sembelit

Sembelit bisa diatasi dengan memperbanyak asupan serat, minum air yang cukup, serta melakukan olahraga rutin. Namun, jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi yang lebih serius. Jadi, penting untuk segera mengambil langkah pencegahan dan pengobatan jika diperlukan.