
Manfaat Menonton Film dan Tips Memilih Film yang Tepat
Menonton film bukan hanya sekadar aktivitas hiburan, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk meredakan stres dan meningkatkan suasana hati. Banyak riset menunjukkan bahwa menonton film dapat memberikan efek katarsis, seperti tertawa atau menangis, yang sangat bermanfaat dalam meregulasi emosi dan menjaga kesehatan psikologis. Konsep ini dikenal dengan istilah film therapy atau cinematherapy.
Film memiliki kemampuan untuk membentuk therapeutic alliance, yaitu hubungan terapeutik antara penonton dan film. Dengan menonton film, seseorang bisa mendapatkan perspektif baru, harapan, serta perubahan pada skema kognitif. Namun, penting untuk memilih film yang tepat agar pengalaman menonton tidak justru menyebabkan kekecewaan atau merusak suasana hati.
Berikut lima tips yang bisa diikuti untuk memilih film yang sesuai dengan selera dan memberikan manfaat psikologis:
Baca Sinopsis untuk Kenali Inti Cerita
Sebelum menonton film, sebaiknya baca sinopsisnya terlebih dahulu. Sinopsis bisa membantu calon penonton memahami genre, premis, dan suasana film secara umum. Jangan sampai film yang diharapkan ringan dan mengundang tawa justru malah membuat penonton sedih atau tidak nyaman.
Sinopsis biasanya tersedia di bagian belakang DVD atau di halaman depan platform streaming. Meskipun sinopsis sering dibuat untuk menarik minat penonton, membacanya tetap berguna untuk mendapatkan gambaran awal tentang film tersebut. Selain itu, perhatikan pula rating usia film, terutama jika menonton bersama anak-anak.
Telusuri Karya Sutradara Sebelumnya
Gaya cerita sutradara bisa menjadi referensi dalam memilih film. Mengetahui portofolio sutradara memungkinkan penonton menilai apakah gaya penyutradaraannya sesuai dengan selera mereka. Seperti seniman lainnya, sutradara biasanya memiliki ciri khas di setiap karyanya.
Contohnya, sutradara Indonesia seperti Timo Tjahjanto dikenal dengan film-film aksinya yang sering menampilkan kekerasan secara eksplisit. Dengan mengetahui latar belakang sutradara, penonton bisa lebih selektif dalam memilih film yang sesuai dengan karakteristik yang mereka sukai.
Kenali Reputasi Rumah Produksi
Rumah produksi atau production house biasanya mencerminkan kualitas teknis dan cerita film. Beberapa rumah produksi memiliki ciri khas dan nilai-nilai tertentu yang disisipkan dalam karya-karyanya. Misalnya, ada rumah produksi yang fokus pada jumlah penonton, sementara yang lain lebih banyak menyisipkan kritik sosial dan nilai budaya.
Dengan memahami reputasi rumah produksi, penonton bisa lebih mudah memilih film yang sesuai dengan minat dan selera mereka.
Ikuti Rekomendasi dari Orang/Platform Tepercaya
Saran dari teman, keluarga, kritikus, atau pembuat film yang memiliki selera mirip bisa menjadi acuan yang penting. Beberapa sutradara Indonesia, seperti Joko Anwar, Ernest Prakasa, dan Timo Tjahjanto, sering memberikan rekomendasi film yang dinilai bagus.
Selain itu, beberapa platform digital juga aktif memberikan ulasan dan rekomendasi film. Di YouTube, misalnya, akun seperti Cine Crip dan Ngelantur Indonesia rutin memberikan pandangan tentang berbagai film. Di X (dahulu Twitter), akun-akun seperti @WatchmenID dan @TarizSolis juga cukup aktif dalam merekomendasikan film-film menarik.
Cek Rating dan Ulasan
Rating di situs seperti IMDb, Rotten Tomatoes, atau platform streaming memberi indikasi penerimaan film secara umum. Rating ini bisa membantu memperkuat keputusan calon penonton dalam memilih film yang ingin ditonton.
Contohnya, situs IMDb pernah merilis daftar 250 film dengan rating tertinggi, salah satunya adalah The Shawshank Redemption yang memiliki rating 9,3. Lima film teratas dalam daftar tersebut adalah The Shawshank Redemption, The Godfather, The Dark Knight, The Godfather II, dan 12 Angry Men.
Dengan mengikuti lima tips di atas, penonton bisa lebih bijak dalam memilih film yang sesuai dengan selera dan memberikan manfaat psikologis.
Komentar
Tuliskan Komentar Anda!